Reporter : Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Sampah plastik kini menjadi masalah serius di lembaga-lembaga pendidikan di Kabupaten Tuban. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah plastik ini dapat menimbulkan dampak buruk, termasuk masalah kesehatan dan lingkungan, Rabu (2/10/2024).
Masalah tersebut dibahas dalam acara sosialisasi yang diadakan di Aula Pertemuan SMKN 1 Tuban pada Rabu (2/10/2024), dihadiri oleh para kepala sekolah SMA dan SMK se-Kabupaten Tuban.
Kabupaten Tuban sendiri memiliki sekitar 1.094 sekolah yang terdiri dari tingkat SD hingga SMA, serta lembaga pendidikan lainnya seperti TK dan TPQ. Jumlah lembaga pendidikan yang banyak ini membuat masalah sampah plastik menjadi semakin krusial.
Dalam acara tersebut, PR & CSR Management Officer PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban, Luksono, menjelaskan bahwa sampah plastik dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
Menurutnya, SIG Pabrik Tuban telah memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan bakar alternatif dalam proses produksinya. Kalori yang dihasilkan oleh sampah plastik mencapai 7.150 kcal/kg, lebih tinggi dibandingkan dengan batu bara jenis fine coal yang hanya menghasilkan 3.728 kcal/kg.
“1 ton sampah plastik setara dengan 2,27 ton fine coal. SIG berinisiatif untuk memanfaatkannya sebagai bahan bakar produksi,” ujar Luksono.
Ia juga menambahkan bahwa penggunaan bahan bakar alternatif ini diharapkan dapat menurunkan emisi karbon hingga 515 kilogram CO2 per ton semen pada tahun 2030.
Luksono menyampaikan bahwa inisiatif ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca.
SIG turut berperan aktif dalam mendukung target pemerintah untuk mencapai Forest & Other Land Use (FOLU) Net Sink pada tahun 2030.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonegoro-Tuban, Hidayat Rahman, mengapresiasi langkah yang diambil oleh SIG.
Menurutnya, program ini tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik di lingkungan sekolah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi.
“Selama ini, sampah plastik di sekolah-sekolah biasanya hanya dibakar. Dengan inisiatif SIG untuk memanfaatkannya sebagai bahan bakar alternatif, sampah plastik ini bisa menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat,” ungkap Hidayat.
Ia berharap sinergi antara SIG dan dunia pendidikan di Kabupaten Tuban dapat terus berlanjut, memberikan dampak positif bagi lingkungan dan generasi penerus di wilayah tersebut. [Rof/Ali]