Kemarau Basah, Panen Padi Kedua Meningkat 10%
Panen padi tahap kedua di Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban yang merupakan lahan tadah hujan mengalami peningkatan panen hingga 10 persen, dibandingkan dengan hasil panen tahap kedua tahun lalu.
Panen padi tahap kedua di Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban yang merupakan lahan tadah hujan mengalami peningkatan panen hingga 10 persen, dibandingkan dengan hasil panen tahap kedua tahun lalu.
Musim kemarau basah dinilai membawa keuntungan bagi petani tadah hujan. Sebabnya, petani masih bisa melakukan cocok tanam karena hujan masih kerap turun di musim kemarau. Namun keinginan untuk memanfaatkan kemarau basah ternyata tidak semudah dibayangkan.
Pelaksanaan Rekayasa Lalu Lintas Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan pusat kota Tuban akan diperpanjang beberapa hari kedepan, penambahan waktu kali ini adalah tahap kedua. Sebelumnya, pada tahap pertama SSA diberlakukan mulai Kamis hingga Sabtu, (21-23/7/2016) dan telah berakhir.
Arus baru di Jalan Basuki Rahmat, Kabupaten Tuban, mulai diuji coba hari ini, Kamis (21/7/2016). Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Tuban terlihat berjaga dan mengarahkan pengendara untuk mengikuti arus lalu lintas yang baru.
Arus lalu lintas di Jalan Basuki Rahmat (Basra) akan kembali direkayasa. Jalur terpadat di Kabupaten Tuban tersebut, akan diuji coba untuk rute lalu lintas satu arah mulai besok, Kamis (21/7/2016).
Hari Senin, (11/7/2016) beberapa pekerja mulai masuk dan kembali menjalankan aktivitasnya setelah libur lebaran. Hal itu membuat lalulintas menjadi macet. Seperti yang terjadi di Jalalan Basuki Rahmat Tuban sore tadi. Antrian kendaraan tampak mengular dari titik bank daerah hingga perempatan Jalan Pramuka. Akibat padatnya kendaraan di jalan tengah kota tersebut membuat arus lalu lintas mengalami kemacetan.
Jangan kaget, apabila di tahun ini kita akan sering melihat hujan di musim kemarau. Seperti beberapa hari terakhir, hujan masih turun padahal sejak awal Juni 2016 kemarin sudah mulai masuk musim kemarau. Fenomena ini disebut dengan kemarau basah, yang diprediksi akan terjadi sampai bulan September 2016 mendatang.
Pungkas malam Gelar Karya Sastra (GKS) yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra dan Indonesia (Himbas) menyuguhkan salah satu hal menarik. Yakni launching buku kumpulan sajak sastrawan Sosiawan Leak berjudul Wathathitha.
Mahasiswa Universitas PGRI Ronggolawe Tuban yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Himbas) menggelar giat Gelar Karya Sastra. Pada kesempatan tersebut, turut menghadirkan sastrawan kenamaan, Sosiawan Leak dalam workshop atau pelatihan tulis dan baca puisi, Selasa (26/4/2016).
Minat menulis satra di kalangan generasi muda kian langka serasa diujung tanduk. Sebab itu, Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Himbas) dalam rangkaian Gelar Karya Sastra (GKS) menghelat dialog sastra, Senin (25/4/2016).