Usai Diguncang Gempa, Masyarakat Tak Takut Datang ke Pantai
Usai diguncang gempa bumi sebanyak dua kali beberapa hari yang lalu tepatnya, Kamis (19/9/2019) masyarakat Tuban tak takut pergi ke pantai.
Usai diguncang gempa bumi sebanyak dua kali beberapa hari yang lalu tepatnya, Kamis (19/9/2019) masyarakat Tuban tak takut pergi ke pantai.
Limbah abu/debu panas yang tersebar tiga titik di Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang memiliki ancaman nyata bagi anak dan orang dewasa. Dua anak telah menjadi korban. Satu luka ringan dan satunya luka bakar dengan prosentase 10 sampai 20 persen.
Menangapi kasus seorang anak yang menjadi korban oknum nakal yang membuang limbah abu panas di dekat pemukiman warga, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Tuban telah menindaklanjuti permasalahan tersebut.
Hari ini Jumat (13/9/2019), Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tuban, Bambang Irawan memerintahkan stafnya ke Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang mengambil sampel limbah abu panas. Limbah tersebut tercatat sudah membakar kulit dua anak.
Abu Panas Misterius di Plumpang Makan Korban
Jika limbah abu panas di tepi jalan baru tiga pekan, berbeda dengan di lokasi lain. Tepatnya di Dusun Sundulan persis berada di dekat rumah Siti Kasiatun. Nenek lansia itu, mengaku limbah abu panas sudah ada tiga bulan yang lalu.
Ahmad Dani Prasetyo masih terbaring kesakitan di Puskesmas Plumpang. Bocah yang duduk di bangku Kelas 5 SDN Sumberagung 1, merupakan salah satu korban limbah abu panas misterius.
Awas...! Limbah Abu Panas Dibuang Sembarangan
Sebuah bangunan gudang penyimpanan limbah obat nyamuk yang akan kembali didaur ulang di RT/TW 04/03 Dusun Pakis, Desa Penidon, Kecamatan Plumpang siang tadi terbakar.