Warga Inisiatif Galang Dana Tanggul Longsor
Warga Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban berinisiatif menggalang dana bantuan tanggul longsor Sungai Bengawan Solo, Kamis (6/2/2020).
Warga Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban berinisiatif menggalang dana bantuan tanggul longsor Sungai Bengawan Solo, Kamis (6/2/2020).
Tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo nyaris berstatus siaga hijau atau siaga satu. Warga Kabupaten Tuban yang bermukim di tepi sungai terpanjang di Pulau Jawa ini, bergegas menghadapi banjir.
Tanggul retak Sungai Bengawan Solo di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban sementara ini ditangani darurat oleh BBWS, Pemkab dan masyarakat setempat, Senin (6/1/2020).
Mendekati musim penghujan yang sewaktu-waktu mengancam kawasan rawan banjir di wilayah Tuban selatan, seperti Kecamatan Rengel dan Soko, proyek pembangunan tanggul menjadi salah satu tumpuan harap masyarakat Desa sekitar Sungai Bengawan Solo.
Longsornya bantaran Sungai Bengawan Solo yang ada di wilayah Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, jadi peringatan masyarakat agar lebih peduli terhadap keadaan lingkungan. Terlebih pada kondisi Bengawan Solo.
Di tahun 2015 tanggul Sungai Bengawan Solo di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang pernah longsor seperti di tahun 2019.
Di sela pengecekan tanggul retak Sungai Bengawan Solo di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, Minggu (1/12) sore, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga menanggapi pembuatan tanggul permanen.
Perubahan warna air Sungai Bengawan Solo telah menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Pengambilan sampel air pun telah dilakukan pada 29 dan 30 November, yaitu dua di Ngawi dan tiga di Bojonegoro.
Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein, meninjau kondisi terkini penanganan tanggul di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang yang sempat longsor beberapa waktu lalu.