Peringatan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban identik dengan menkonsumsi daging sapi ataupun kambing. Maka perlu diperhatikan dua penyakit utama yang kerap kambuh akibat mengkonsumsi daging berlebih.
Makan segenggam kacang sebanyak lima kali per minggu dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, yaitu kondisi yang memberikan kontribusi terhadap berkembangnya penyakit jantung, diabetes dan banyak penyakit kronis lainnya, kata penulis studi di AS baru-baru ini.
Ada banyak mitos yang mengatakan hal-hal yang membuat kita sakit, misalnya pergi keluar saat suhu dingin. Riset baru mengungkapkan, waktu-waktu ketika infeksi dimulai berperan penting menentukan keparahan sebuah penyakit.
Autopsi terhadap Ratu Kecantikan North Dakota Amerika Serikat, Samantha Edwards, yang meninggal mendadak awal musim panas ini, menyatakan bahwa dia memiliki gangguan jantung yang tidak terdiagnosa.
Di usianya yang masih Balita, Alwysea Mesatil Haqoiq el Firdaus, (9 bulan) sudah menderita tumor di dalam perut yang menyumbat saluran kencingnya. Akibatnya, Balita berjenis kelamin perempuan ini, selalu menangis kesakitan saat hendak buang air kecil.
Mohammad Taufiq Ibrahim (26), pemuda asal Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban, tidak hanya berfikir bisnis ketika menjalankan usahanya sebagai pembuat kaki dan tangan palsu. Pemuda lulusan Politeknik Kesehatan Negeri Surakarta tersebut, sering menggratiskan kaki atau tangan palsu bagi warga yang tidak mampu. Meskipun nilainya jutaan rupiah.
Mohammad Taufiq Ibrahim (26), bisa jadi satu dari segelintir orang yang menjadi pengrajin kaki palsu. Selain ketelatenan, pekerjaan diapun membutuhkan disiplin ilmu yang tidak semua orang bisa mempelajarinya dengan mudah.
Setiap orang punya alasan memilih masa depan. Begitu juga dengan Mohammad Taufiq Ibrahim (26), ketika memilih keluar sebagai honorer K-2 di Panti Cacat Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur di penghujung tahun 2013 lalu. Saat itu dia hampir diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
<br />Pernikahanku terancam gagal. Mbah Roso tiba-tiba datang ke rumahku petang itu. Tepat selepas adzan mahgrib. Suara serak Mbah Roso tak ubahnya pekik gagak yang sesekali terdengar di atap rumah. Pertanda inikah yang dibawanya?<br /><br />Lelaki senja itu berdiri mematung di depan rumah. Sampai akhirnya dia melangkah masuk setelah burung gagak di atap rumah terbang menjauh. Katanya dia menemukan ketidakcocokan atas perhitungan wetonku dengan Mas Yudha. Ibu, perempuan paling tabah di rumahku seketika itu menangis. Tak dapat disembunyikannya paras kecewa yang terpahat jelas di wajahnya. Sementara aku hanya bisa lunglai di samping ayah. Lelaki itu pun terlihat tak baik-baik saja.