Usai agenda workshop 'Pembatik Keunggulan Wilayah' yang diberikan fasilitator kepada ratusan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Rengel, rangkaian dari pada festival batik terus bergulir hingga sore hari.
Dalam rangka memperingati Hari Batik yang beberapa waktu lalu dirayakan oleh sejumlah instansi di Kabupaten Tuban, kali ini giliran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Rengel yang melakukan giat perayaan batik, Selasa (16/10/2018).
Bupati Tuban, H. Fathul Huda mengungkapkan, pihaknya tidak akan segan-segan memutasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban yang kinerjanya tidak maksimal. Sebab, pelayanan Pemkab Tuban kepada masyarakat saat ini sudah serba cepat.
Bertempat di Pendopo Kridho Manunggal Kabupaten Tuban, Bupati Tuban H. Fathul Huda melantik puluhan pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Pemkab Tuban, Jumat (12/10/2018) pagi.
Warga Tuban kurang tertarik untuk berwirausaha di bidang batik, hal itu terbukti dari 29 ribu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tersebar di Kabupaten Tuban, 60% UMKM ada di sektor makanan dan minuman (Mamin), sedangkan batik gedog asli Tuban hanya 15%.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Appetite mengungkapkan bahwa upaya untuk berhenti makan junk food bisa menyebabkan gejala mirip gejala putus obat.
Pada momen Hari Batik Nasional ini, peerajin batik asal Desa Sumurgung, Dusun Bongkol Kabupaten Tuban tak berharap muluk-muluk. Salah satunya, Marniati (43) perajin batik warga Dusun Bongkol yang sudah 22 tahun mengeluti batik ini menceritakan asal mulanya bisa membatik.
Rizki, seorang bocah yatim piatu asal Dusun Jati, Desa Kedungmulyo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban akhirnya mendapatkan Surat Pernyataan Miskin (SPM) dari Dinas Kesehatan setempat, Selasa (25/9/2018). SPM tersebut bisa digunakan untuk menjalani pengobatan geratis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Koesma Tuban.
Jembatan penghubung antara Desa Parangbatu dengan Desa Wukirharjo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban yang terputus kurang lebih 3 bulan yang lalu hingga kini masih belum tersentuh perbaikan, Minggu (23/9/2018).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia berhasil mengungkap 330 item (1.679.268 pcs) obat tradisional (OT) ilegal di wilayah Jakarta, pada Rabu (19/9/2018) lalu. Menurut kepala BPOM Penny K. Lukito di akun resmi Instagram (IG) @bpom_ri, penggunaan OT ilegal ini sangat membahayakan kesehatan.
