Waspada! Sudah Ada 22 Kasus DBD di Tuban di Awal Tahun
Memasuki musim penghujan di tahun 2024 ini, tren penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Tuban mulai menunjukkan peningkatan.
Memasuki musim penghujan di tahun 2024 ini, tren penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Tuban mulai menunjukkan peningkatan.
Musim hujan seringkali meningkatkan risiko penyakit tertentu karena kondisi lingkungan yang lembab dan suhu yang lebih rendah.
Pada Awal Bulan Desember 2023 ini, beberapa wilayah di Kabupaten Tuban telah memasuki musim penghujan. Hal tersebut, diketahui dengan bertambahnya intensitas hujan di Kabupaten Tuban.
Dikabarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menyebarkan nyamuk Wolbachia di sejumlah wilayah di Indonesia. Uji coba ini dilakukan untuk mencegah penyebaran demam berdarah (DBD).
Kementerian Kesehatan menerapkan inovasi teknologi wolbachia untuk menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban, menghimbau kepada seluruh masyarakat agar waspada terhadap penyebaran Demam Berdarah Dengue.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypi hingga kini masih menjadi penyakit yang banyak mengintai masyarakat disejumlah wilayah, termasuk di Kabupaten Tuban.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban, meminta masyarakat untuk mewaspadai adanya Demam Berdarah Dangue (DBD), pada saat cuaca ekstrem saat pancaroba.
blokTuban.com - Dinas Kesehatan bersama Pemerintah Desa Sumurjalak melakukan kegiatan fogging tepatnya di Dusun Tegalrejo, Desa Sumurjalak, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban. Kegiatan ini dilaksanakan karena terdapat 14 kasus anak yang mengalami demam dan 5 terindikasi terkena penyakit demam berdarah di desa setempat.
Saat terpapar Demam Berdarah Dangue (DBD), pasien akan membutuhkan darah Trombocyte Concentrates (TC). Sebab, ketika terserang DBD, darah TC pada tubuh mengalami penurunan.