Saat masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu) per 14 April 2019 mulai 00.01 petang tadi, Alat Peraga Kampanye (APK) yang beredar di sepanjang wilayah jalanan kota, Kecamatan, hingga pelosok desa, telah diturunkan. Tak sedikit pula warga masyarakat umum yang ikut membantu kinerja Panwaslu, PPK, PPL, serta segenap jajaran keamanan.
Memasuki hari masa tenang Pemilu 2019, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengingatkan seluruh lembaga penyiaran untuk mematuhi Surat Edaran No.1 tahun 2019 yang telah dikeluarkan KPI terkait Pemberitaan, Penyiaran, dan Iklan Kampanye Pemilihan Umum 2019 di Lembaga Penyiaran khususnya aturan pada saat masa tenang kampanye selama tiga hari mulai 14 -16 April 2019.
Demi mempermudah input data pelaporan pengawasan Pemilihan Umum (Pemilu), mulai dari pengawas TPS, Kecamatan, Kabupaten ataupun Kota, hingga pengawas Provinsi, Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Republik Indonesia (RI) telah menerapkan sistem pengawasan online berbasis aplikasi Android. Namanya Siwaslu (Sistem Pengawasan Pemilu) 2019.
Pesta demokrasi yang pertama kali dalam sejarah pemilihan eksekutif dan legislatif dilakukan seretak pada tanggal 17 April 2019.
Hari ini merupakan hari terakhir kampanye bagi Caleg maupun Capres di Pemilu 2019. Mulai besok tanggal 14-16 April sudah masuk masa tenang. Artinya semua kegiatan kampanye harus berhenti.
Hari terakhir prose pengepakan logistik Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, masih banyak logistik yang kurang.
Pemiliha Umum (Pemilu) kurang 5 hari lagi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tuban masih melakukan proses pengepakan logistik pemilu 2019.
Berikut adalah tata cara mencoblos surat suara pemilu 2019.
PPK Kecamatan Montong menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu tahun 2019 di pendopo kecamatan setempat. Kegiatan ini terhitung perdana dari kecamatan lainnya, dengan melibatkan seluruh penyelenggara Pemilu ditambah tiga pilar kecamatan.
Ditemukannya belasan kalender Capres 02 Prabowo-Sandi berlogo daerah Tuban oleh Bawaslu di Kecamatan Senori disikapi serius oleh Bupati Fathul Huda. Pembuatan kalender tersebut disesalkan oleh Bupati dua periode di Bumi Wali.
