Pergantian tahun tinggal menghitung jam, berbagai pernak-pernik khas perayaan pun sudah mulai dijual di pinggir jalan. Salah satunya adalah terompet, yang sudah menjadi ciri khas di setiap berlangsungnya malam Tahun baru.
Dua partai politik (Parpol) diperkirakan tidak bisa menerima bantuan dana untuk tahun 2015 ini. Hal itu disebabkan karena kedua partai masih terjadi sengketa kepengurusan, yang mengakibatkan statusnya di Kementerian Hukum dan HAM (Menkumham) masih belum mendapatkan pengakuan resmi, karena sampai saat ini kedua partai tersebut masih belum mendapatkan surat keputusan (SK) yang sah.
Tahun baru akan tiba, berbagai macam prediksi pun sudah dimunculkan, untuk tahun ini 2016 shionya adalah shio kera api atau dalam bahasa jawa adalah anoman kobong.
Bantuan dana partai politik (Parpol) merupakan suatu hal yang dirasa sangat bermanfaat bagi berlangsungnya perjalanan atau pengembangan suatu partai, dalam hal ini dana tersebut bisa digunakan untuk konsolidasi partai, ataupun kegiatan pengkaderan, agar generasi setiap partai terus berjalan berkesinambungan mengikuti proses dinamika yang ada, untuk membawa kepentingan bangsa dan negara lebih baik ke arah selanjutnya.
Wisata yang mempunyai nuansa religi di Kabupaten Tuban, yakni Goa Perut Bumi yang berada tepat di Dusun Wire, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban ramai oleh pengunjung, Rabu (30/12/2015)
Sejumlah spanduk berisi larangan bagi pengguna motor dengan arak-arakan dan knalpot brong, terpasang di sejumlah jalan lingkungan di wilayah Kota Tuban.
Tidak semua masyarakat yang tergolong Keluarga Sangat Miskin (KSM) mendapatkan dana Program Keluarga Harapan (PKH), kecuali memiliki persyaratan yang ditentukan.
Dunia pendidikan di Tuban tercoreng. Setelah ditangkapnya seorang Dosen dan karyawan salah satu yayasan pendidikan yang tengah asyik menggunakan sabu-sabu. Penangkapan sendiri dilakukan pada Selasa 29 Desember lalu, di salah satu rumah yang ada di Dusun Ngemplak, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban. Polisi mengamankan dua orang, masing-masing adalah satu pria inisial S (53) yang disebut sebagai dosen di salah satu kampus Tuban, serta satu perempuan inisial HS (44), yang diketahui sebagai karyawan di salah satu yayasan pendidikan.