Tragedi Perahu Nahas Santri Langitan
Pencarian 7 Santri Dilanjutkan Hari Ini
Pencarian 7 santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan yang tenggelam ketika menyeberang di Bengawan Solo pada Sabtu (8/10/2016) kemarin dilanjutkan pagi ini.
Pencarian 7 santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan yang tenggelam ketika menyeberang di Bengawan Solo pada Sabtu (8/10/2016) kemarin dilanjutkan pagi ini.
Perahu yang ditumpangi 25 santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, Widang, Kabupaten Tuban, terbalik ketika menyeberangi Bengawan Solo. Sebelumnya, mereka berniat menuju ke Pasar Babat, Lamongan, untuk berbelanja kebutuhan harian.
Belum ditemukannya Muhammad Arif Mabruri (19) asal Desa Ngampal, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, membuat keluarga pasrah. Sebab, ia termasuk dari 7 penumpang perahu nahas di penyebrangan antara Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban dan Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jumat (7/10/2016) pagi.
Dari sekitar 25 penumpang perahu penyebrangan yang nahas di Bengawan Solo dan rata-rata santri Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, Desa/Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, empat di antaranya terdata warga Kabupaten Bojonegoro.
Pencarian korban perahu tambangan yang nahas di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban pagi tadi, masih membuat keluarga tujuh korban yang belum ketemu cemas. Sebab, dari 25 penumpang yang terdata dan kebanyakan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, satu diantaranya warga Desa Ngampal, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro.
Pencarian tujuh santri ponpes Langitan yang tenggelam terus dilakukan. Tim penyelamat gabungan yang terdiri dari BPBD Tuban dan Lamongan, serta Polres Tuban terus melakukan pencarian di sungai penyebrangan antara Widang Tuban dengan Babat Lamongan.
Pencarian korban santri Langitan Kecamatan Widang yang tenggelam di sungai penyebrangan Widang-Babat, Jumat (7/10/2016) dimungkinkan akan mengalami kesulitan. Sebab, akhir-akhir ini sering terjadi hujan yang berpengaruh terhadap arus sungai bengawan solo.
Tenggelamnya 7 santri ponpes Langitan Kecamatan Widang Kabupaten Tuban, di sungai penyebrangan Widang-Babat, Jumat (7/10/2016) membuat proses evakuasi lebih ekstra. Evakuasi 7 korban santri tenggelam akan dilakukan oleh dua instansi dari BPBD gabungan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban menengarai bahwa perahu terbalik yang menyebabkan 7 santri tenggelam dikarenakan kelebihan muatan penumpang (Over Kapasitas).
Perahu rakit penyeberangan Bengawan Solo yang ditumpangi sekitar 25 santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, Tuban, terbalik sekitar pukul 08.00 WIB, ketika berada di Dusun Tambahan, Desa Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Sampai detik ini, ada 7 santri yang belum berhasil ditemukan dan diduga tenggelam ketika mencoba menyeberangi sungai yang juga menjadi perbatasan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Lamongan.