Meskipun sudah tampak maju dan lebih bagus dibanding wilayah daerah lain, akses sarana jalan di Kabupaten Tuban rupanya masih ada yang masih tertinggal. Seperti jalanan menuju Dusun Dermalang ini misalnya.
<span style="color: #ff9900;"> </span>Susu mengandung banyak nilai nutrisi dan baik dikonsumsi untuk menyempurnakan pola makan. Bagi anak, rutin minum susu bisa menunjang pertumbuhan fisik dan membuatnya semakin cerdas. Namun, orangtua harus berhati-hati dalam memilih susu anak. Sebab, beberapa jenis susu memiliki kandungan kalori yang tinggi. Lalu, apakah anak yang mengalami obesitas atau kegemukan masih boleh mengonsumsi susu? Ilmuwan gizi dari Universitas Ciputra, Dr. Matthew Lantz Blaylock, PhD menjawabnya.
Jembatan utama menuju Dusun Tuwiwiyan, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, yang ambruk pada Mei 2016, kini mulai dibangun, Senin (2/7/2018).
Kita pasti familiar dengan imbauan untuk mengocok susu kemasan lebih dahulu, sebelum diminum. Ternyata, cara itu bukan sekadar imbauan asal-asalan loh.
Longsor yang terjadi di DAM Ngampon, Desa Jati Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban beberapa waktu lalu, sampai memakan badan jalan penghubung antara Dukuh Sawen Desa Jati, menuju Desa Cekalang. Untuk mengantisipasi terjadinya longsor yang makin parah, Pemerintah Desa (Pemdes) memberi palang (pagar) penutup akses jalan.
"Sudah diberi palangan
Seorang wanita terlihat kebingungan saat turun di terminal Rajekwesi Kota Bojonegoro, Sabtu (24/2/2018) pagi.<br /><br />Mengetahui ada penumpang yang turun dengan raut wajah bingung, beberapa petugas kemudian membawa ke kantor terminal setempat.
Manfaat susu bagi tubuh dapat dirasakan oleh anak-anak sampai anggota keluarga yang sudah berusia paruh baya. Sayangnya, konsumsi susu di Indonesia masih rendah.
Susu merupakan komoditas pangan penting karena merupakan sumber protein yang baik bagi pemenuhan kebutuhan gizi balita, penguatan derajat kesehatan masyarakat dan meningkatkan kecerdasan bangsa Indonesia.
Biji jambu batu dan biji cabai paling sering diangap sebagai pemicu terjadinya usus buntu (appendicitis). Namun, pemicu usus buntu bertambah lagi setelah Desy Puspita Yulida curhat di akun Facebook miliknya pada Minggu (8/10/2017).