Reporter: Edy Purnomo, Moch Ainur Rofiq
blokTuban.com – Ada yang mengenal makanan tape ketan? Ya. Makanan berbahan dasar beras ketan fermentasi ini merupakan salah satu sajian kuliner Nusantara. Di Kabupaten Tuban, ada jajanan tape yang dibungkus dengan daun ploso, atau daun yang biasa disebut Palasa, yakni sejenis pohon dengan nama latin butea monosperma.
Tape Tawaran namanya. Salah satu makanan andalan di Bumi Wali, sebutan akrab Kabupaten Tuban. Keunikan tape ini selain berbungkus daun ploso, juga karena keunggulan cita rasa yang mampu menggetarkan lidah penikmatnya. Jika sudah mencicipi, pasti ingin lagi dan lagi.
“Kalau ada hajatan dan tidak ada suguhan tape tawaran, rasanya kurang pas,” kata Utami (33), salah satu penikmat tape tawaran di Kabupaten Tuban.
Nama tape ini diambil dari asal desa penghasil yang terkenal. Yakni Desa Tawaran, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban. Masyarakat akan langsung mengingat nama desa ini setiap melihat tape ketan dengan pembungkus daun ploso, meskipun terkadang tape itu dihasilkan dari luar Desa Tawaran.
“Saat bungkus daun ploso dibuka dan tape di makan, rasanya pasti akan berbeda. Apakah tape itu berasal dari Tawaran atau dari tempat lain,” kata Sirin (24), penikmat tape asal Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban.
Desa Tawaran yang berada di ujung barat Kabupaten Tuban dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Rembang dan dekat dengan Kabupaten Blora, memang tersohor sebagai daerah yang paling pandai membuat tape ketan dengan cita rasa yang khas. Ceritanya sudah turun temurun dari pendahulu sampai sekarang ini.
Ada Pembeda Tape Tawaran
Jika ingin merasakan langsung yang benar-benar khas dari tape Tawaran, maka cobalah datang langsung ke Desa Tawaran. Letaknya sekitar 58 kilometer dari pusat Kota Tuban. Membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Rutenya, dari pusat kota mengambil jurusan Kecamatan Merakurak, kemudian menuju ke arah Kecamatan Montong dan lanjut ke Kecamatan Singgahan. Kemudian cari petunjuk arah ke Jatirogo saat sampai di jalur besar Bojonegoro-Jatirogo.
Dari Jatirogo, perjalanan dilanjutkan ke arah Kecamatan Kenduruan dan langsung bisa menuju Desa Tawaran dengan jarak tempuh sekitar 10 menit dari kantor Kecamatan Kenduruan. Apabila berasal dari Kabupaten Bojonegoro, bisa mengambil arah jalan provinsi Bojonegoro-Jatirogo dan langsung menuju ke Desa Tawaran, Kecamatan Kenduruan. Apabila berasal dari Kabupaten Rembang, jalur menuju desa tape ini bisa langsung ditempuh dengan melintas di Jalan Lasem-Jatirogo.
Desa Tawaran berada tepat di jalan penghubung antara Kecamatan Jatirogo dan Kecamatan Kenduruan, serta dengan Kabupaten Blora. Apabila sudah sampai di lokasi, bisa bertanya rumah pembuatan tape dan warga akan memberi tahu dengan senang hati. Sebab, cukup banyak yang menekuni usaha tersebut.
Salah satu penerus pembuat tape adalah Sarti. Wanita kelahiran 1952 ini sangat ulet dan tekun dalam pembuatan makanan berbahan dasar beras ketan yang jadi primadona desanya. ”Saya mulai usaha ibu sejak tahun 2005. Dan tidak pernah berubah resep maupun cara pembuatannya,” ungkap sarti saat ditemui blokTuban di rumahnya.
Sebagian warga Desa Tawaran sudah membuat tape ketan sejak zaman nenek moyang. Meski telah sangat lama, permintaan tape ketan masih banyak. Itu membuktikan tape ketan khas Tawaran menjadi makanan favorit di masyarakat. Selain buat jajan suguhan saat ada hajatan, juga bisa ditemui di warung-warung sekitar desa tersebut.
Tape ketan khas Tawaran memang dikemas dengan cara yang unik dan masih tradisional. Walau sebenarnya tidak jauh berbeda, keunikan itu ada karena tape dikemas dengan daun ploso dan diikat pakai tali. Sebelum ditali, tape harus dibungkus dulu. Nah kalau tape ketan di Jawa Tengah dibungkus menggunakan daun pisang, tape ketan khas Bumi Wali ini dibungkus dengan daun ploso.
Bahan dan proses produksi sangat menentukan kualitas tape yang dihasilkan. Tape ketan yang dipakai warga Desa Tawaran, yakni beras kualitas super pilihan yang dibeli di pasar. Beras ketan super akan menghasilkan rasa yang legit dan empuk.
Usai memilih beras ketan dengan kualitas terbaik, beras itu langsung dibersihkan menggunakan air mengalir. Setelah itu dikukus sampai setengah matang.“Sambil menunggu disiapakan pembungkusnya, yaitu daun ploso,” ucap Yulianis, pengrajin Tape Tawaran yang lain.
Setelah nasi ketan sudah setengah matang, diangkat dan ditaruh di loyang, untuk proses peragian dan pewarnaan. Pewarnaan sendiri mengandalkan bahan alami yang berasal dari daun katuk, yakni dedaunan sejenis sayuran. Tujuannya untuk memberikan warna menarik dengan tetap memperhatikan kesehatan dan cita rasa unggulan.
Setelah dingin, beras yang telah dikukus dan calon tape siap dibungkus. Pembungkus menggunakan daun ploso dan kondisinya harus dalam keadaan kering. Agar tape tidak rusak dan warnanya tidak menjadi coklat kemerahan. “Untuk fermentasi bungkusnya khusus dengan daun ploso. Setelah kurang lebih dua sampai tiga hari tape siap di santap,” tambah ibu satu anak ini.
Harganya cukup terjangkau, satu ikat isinya 20 biji, dipatok dengan harga Rp8.000, murah bukan? Tetapi dengan harga murah, penikmat kuliner bisa merasakan sensasi tape ketan yang segar saat digigit, plus rasa manis yang sedikit asam. Belum lagi air tape hasil fermentasi yang begitu segar menyambar lidah. [pur/fiq/mad]
SEKILAS DESA TAWARAN
Nama desa: Tawaran
Kecamatan: Kenduruan
Kabupaten: Tuban
Luas wilayah: 10,17 km2
Jarak desa ke Kecamatan: 2,7 kilometer
Jumlah Penduduk: 3.431 jiwa (Rincian; Laki-laki 1.769 jiwa dan perempuan 1.662 jiwa. Deangan 961 Kepala Keluarga/KK).
Batas Desa:
- Timur: Desa Sidomukti, Kecamatan Kenduruan
- Selatan: Desa Sokogunung, Kecamatan Kenduruan
- Utara: Desa Karangtengah, Kecamatan Jatirogo
- Barat: Desa Boncong, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
Desa Tawaran, Kenduruan Bag.1 (Corak Bumi Wali-9)
Tape Berbalut Daun Ploso di Ujung Barat
5 Comments
1.230x view
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published