Kontributor: Muhamad Naim
blokTuban.com - Hama pengerat, tikus, masih menjadi musuh utama bagi petani di Desa Ketambul, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Kalau biasanya hama ini menyerang saat menjelang panen, sekarang bibit yang baru ditanam pun tak luput dari incarannya.
Banyak bibit padi di desa itu yang habis dimakan tikus. Alhasil, puluhan petani terpaksa mengeluarkan biaya lebih, guna menanam ulang padi mereka.
Salah satu petani, Pasiran (53) mengatakan, mayoritas petani yang menggunakan cara tanam gejik (bibit padi dimasukan kelubang kemudian ditutup tanah) harus mengeluarkan biaya ekstra. Serangan tikus itu cukup banyak merusak bibit padi sehingga rusak dan tidak tumbuh.
"Rata-rata yang tumbuh hanya separuh dari luas lahan, sisanya habis dimakan tikus," ujar bapak tiga anak tersebut kepada blokTuban.com, Senin (19/12/2016).
Petani lain, Tamudi (45) menambahkan, akibat serangan hama tikus dia harus berkeliling mencari bibit padi yang sudah siap tanam, guna menggantikan bibit-bibit padi yang rusak di lahan miliknya.
"Kalau membibit lagi dari awal, nanti waktu panen tidak akan sama," ungkap Tamudi.
Petani setempat sebelumnya telah berupaya menanggulangi serangan hama tikus menggunakan racun maupun memagar tanaman padi. Namun, semua upaya itu sia-sia.
"Kalau upaya penanggulang sudah dilakukan, tetapi tetap saja diserang hama tikus," pungkasnya. [aim/rom]
*Penulis adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Unirow Tuban. Sekarang magang di www.blokTuban.com.
Bibit Padi Diserang Tikus, Petani Tanam Ulang
5 Comments
1.230x view
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published