Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Selepas Jembatan Terusan Bojonegoro Tuban (TBT) diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada 12 Januari 2022, akses jalan dari Kabupaten Tuban menuju jembatan penghubung Kecamatan Kanor dan Rengel (Kare) tersebut akan ditingkatkan.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, mengatakan pada tahun 2022 Pemkab Tuban mengalokasikan anggaran Rp3,4 miliar untuk peningkatan infrastruktur jalan dengan panjang 1,8 kilometer dan lebar enam meter yang terhubung dengan jembatan TBT.
"Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diharapkan mampu mengatasi bencana banjir luapan Bengawan Solo," ujar Halindra dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/1/2022).
Setelah jembatan TBT, Bupati Halindra menegaskan bahwa pemkab berkomitmen memperkuat sinergitas dengan Bojonegoro. Saat ini terus dilakukan koordinasi terkait pembangunan jembatan lain yang menghubungkan dua kabupaten di ujung barat Jatim ini.
Pembangunan jembatan TBT dikerjakan sejak 30 Desember 2021 dan peresmiannya menunggu kualitas dan keamanan bagi penggunanya. Untuk biaya perawatan jembatan sepanjang 210 tersebut menjadi beban Pemkab Bojonegoro.
Kerjasama Pemkab Tuban dan Bojonegoro diapresiasi Gubernur Jatim. Khofifah berharap sinergitas yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan karena pembangunan jembatan TBT akan mempermudah akses ekonomi, sosial, dan kesehatan.
"Adanya jembatan TBT semoga mampu mengurangi terjadinya kecelakaan yang terjadi pada jasa penyeberangan sungai Bengawan Solo tradisional. Sekaligus menjadi proyek percontohan bagi kabupaten lain di sekitar Tuban dan Bojonegoro," pesan Khofifah.
Sebagaimana diketahui, telah terjadi insiden perahu penyeberangan tenggelam di Sungai Jembatan Solo Tuban pada 3 November 2021. Lokasi kejadiannya tak jauh dari Jembatan TBT yang waktu itu masih proses pembangunan.
Data yang dihimpun dari Basarnas, dari 19 korban yang terdata, 10 korban dinyatakan selamat, lima korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan empat korban hilang. [ali/ono]