Kartini membuka sejarah perjuangan perempuan. Kini, perempuan Indonesia terus berkarya dan menginspirasi!
Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Srikayatin, namanya. Perempuan asal Desa Dawung Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban ini jarang terlihat berkumpul bersama ibu-ibu lainnya yang lazimnya mengobrol dan menghabiskan waktu di depan rumah.
Bukannya enggan bersosialisasi dengan tetangga, namun Srikayatin lebih fokus pada aktivitasnya. Setiap hari, waktunya dihabiskan untuk menjalankan usaha produksi kerupuk di rumahnya. Disela-sela itu, Srikayatin meluangkan waktunya untuk aktif di organisasi perempuan tingkat desa, kegiatan kader kesehatan desa, dan juga mengajar anak-anak mengaji.
Srikayatin telah merintis bisnis produksi kerupuknya sejak 2017 dengan merek D’KAYAteen. Usaha inilah yang kemudian membuatnya roda ekonomi rumah tangganya jauh lebih baik. Sepak terjang perempuan yang akrab dipanggil Bu Kayat itu semakin dikenal masyarakat karena mendorong dan memfasilitasi para perempuan lainnya untuk menggeluti bisnis serupa.
Awal perjuangan Srikayatin bukannya tidak penuh tantangan. Mulai dari lingkungan yang kurang mendukung, hingga sebagian kawan-kawannya kadang memandang sebelah mata usahanya. Baginya, hal tersebut bukan kendala utama. Tantangan terbesar justru dari dirinya sendiri yang sering minder dan terbelenggu gengsi. “Dulu saya keliling ke warung-warung dan toko-toko menitip produk. Di situ saya sering dilihat sebelah mata, membuat saya malu, rendah diri, dan kadang emosi,” tuturnya.
Kesadaran untuk maju dan merajut kehidupan yang lebih baik, membakar semangatnya untuk menaklukkan tantangan tersebut. Srikayatin fokus menata jalan ke depan. Ia menyadari, kesuksesan itu tidak selalu terlihat pada langkah dan jejak awal. Namun, ia meyakini, akan menemuinya pada titik perjalanan. Setiap kali muncul keraguan, setiapkali pula ia hempaskan.
Sejalan dengan waktu, konsistensi dan tekad yang kuat, sedikit demi sedikit, usahanya membuahkan hasil. Tidak ingin sukses sendirian, Srikayatin juga membaginya kepada orang lain. “Sekarang saya sering keliling memberi motivasi kepada kelompok ibu-ibu untuk berbisnis, merintis usaha seperti saya,” ucapnya bersemangat.
Bagi Bu Kayat, pencapaian tertinggi dalam usahanya adalah saat melihat orang lain juga meraih sukses yang sama. “Saya sering diundang setiap kali ada pelatihan atau seminar di Dinas dan organisasi di kota saya. Saya senang bukan karena bayarannya, tapi ada semacam kepuasan dalam jiwa saya bisa berbagi ilmu,” ungkapnya.
Saat merintis usahanya, Srikayatin rajin mengikuti beragam pelatihan. Berbekal ilmu yang diperoleh dalam pelatihan tersebut, kemudian, mencoba memulai usaha sendiri di rumah. Modal awal hanya Rp.1,5 juta. Kini, sudah berkembang jadi rumah produksi dengan tim yang mumpuni.
“Kalau dilihat dari omset memang tidak seberapa. Tapi produk kami sudah dipasarkan tidak hanya di Tuban, D’KAYAteen sudah masuk di gerai-gerai supermarket di Provinsi Bali dan bahkan ada yang dikirim ke luar negeri.” Jelasnya.
Srikayatin meyakini bahwa bisnisnya masih akan terus berkembang. Berbagai kerjasama telah dirintis agar produk-produk kerupuk olahannya bisa memenuhi permintaan pasar. Ia pun juga tetap haus ilmu. Karena itu, pada saat ExxonMobil memprakarsai “Program Ibu Inspirasi” pada 2019, Srikayatin bergabung dalam program tersebut.
Program Ibu Inspirasi merupakan upaya pemberdayaan perempuan dalam sektor ekonomi. Mulai dari membuka usaha, manajemen perusahaan, membuka akses pasar, hingga inovasi produk. Berbagai usaha dijalankan dengan pendampingan dari tim ahli Kopernik, lembaga swadaya masyarakat yang menjadi mitra ExxonMobil dalam pelaksanaan program. Sekitar 100 perempuan terlibat aktif dalam program ini.
Selain Program Ibu Inspirasi, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sebagai operator lapangan minyak Banyu Urip, juga telah menjalankan berbagai program pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan sejak 2005. Puluhan ribu perempuan berperan aktif dalam program-program tersebut dan menjadi bagian dari upaya mewujudkan masyarakat yang berdaya.
“Dimanapun beroperasi, kami ingin berkontribusi pada pengembangan masyarakat sekitar, termasuk pemberdayaan perempuan. Keberhasilan merealisasikan komitmen tersebut tentu tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah, SKK Migas serta mitra bisnis kami, seperti; Pertamina EP Cepu (PEPC), dan Badan Kerja Sama Participating Interest (BKS PI) Blok Cepu,” ujar Ichwan Arifin, External Affairs Manager EMCL.
Pernyataan ini diamini Ketua BKS PI Blok Cepu, Wisnu Prabawa Taher. “Kami mendukung penuh EMCL dalam melaksanakan program pengembangan masyarakat. Diperlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengakselerasi terwujudnya kesejahteraan dan kemajuan masyarakat,” tegasnya.
Dalam konteks pemberdayaan perempuan, Wisnu menambahkan, “Kartini sejati adalah perempuan yang mampu menginternalisasi ketegaran hati, kekuatan pikiran, dan kemampuan menarasikan keresahan menjadi sebentuk kesadaran tentang kesetaraan yang adil dan bijaksana seperti yang dicita-citakan Kartini,” tandasnya.
Srikayatin sebuah potret kecil dari jutaan perempuan yang menginspirasi, namun potret-potret kecil itulah yang terus menginspirasi upaya mewujudkan masyarakat yang berdaya, berkeadilan dan kesetaraan. Selamat Hari Kartini! [mu]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published