Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Pada saat musim kemarau datang, sebagian petani di Kabupaten Tuban, beralih dengan menanami sawah mereka dengan tembakau. Pasalnya, karakteristik dari tanaman ini tidak membutuhkan banyak air, sehingga dapat menjadi alternatif bagi petani untuk menghadapi musim kemarau yang berkepanjangan.
Salah seorang petani tembakau di Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Mokhtar, mengatakan jika biasanya, penanaman tembakau dimulai pada saat musim peralihan, antara musim penghujan dengan musim kemarau. Diperkirakan selesai pada saat masa peralihan ke musim penghujan.
Baca juga: Hasil Panen Tembakau Tuban Tak Maksimal, Petani Lega Harga Jualnya Stabil
Menurutnya, selain faktor kemarau, hal lain yang menyebabkan petani di daerah ini memutuskan untuk menanam tembakau ialah, karena banyaknya hama tikus yang menyerang persawahan mereka.
“Kalau tembakau ini tidak butuh air banyak, terus di sini kalau mau ditanami padi pengairannya nggak cukup, dan takut sama hama tikus. Mau ditanami jagung juga takut sama hama tikus,” ujarnya saat ditemui oleh blokTuban.com di area persawahannya, Sabtu (1/10/2022).
Baca juga: BMKG Tuban Prediksi Musim Penghujan Datang di Bulan Oktober 2022
Oleh karena itu, tanaman tembakau menjadi solusi yang tepat bagi para petani. Pasalnya, hama tikus tidak mau memakan tanaman tembakau. Sehingga konsekuensi kerugian yang dialami petani lebih rendah, jika dibandingkan tanaman lainnya.
Kendati demikian, pria yang sudah menanam tembakau sejak tahun 1990 silan itu, mengaku jika pada tahun ini hasil panen yang didapatkannya kurang maskimal, karena intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
“Ini kemaraunya kemarau basah yang banyak hujannya, jadi banyak yang tidak jadi (mati), hasilnya lebih maksimal tahun kemarin,” sambungnya.
Baca juga: Antisipasi kemarau 2022, BPBD Tuban Siapkan 7.200 Meter Kubik Air
Sekedar diketahui, untuk sawah berukuran satu hektar miliknya, biasanya Mokhtar bisa menghasilkan sekitar delapan ton tembakau, pada kondisi yang normal. Sedangkan pada tahun ini, hasilnya panennya diperkirakan menurun, karena kondisi tanaman yang kurang bagus, akibat kemarau basah. [Sav/Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published