Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Jembatan Cincin lama yang terletak di Desa Ngadipuro, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, hingga kini masih menjadi akses utama masyarakat setempat.
Pasalnya, meskipun sudah ada jembatan baru di Desa Widang, Kecamatan Widang, masyarakat lebih memilih untuk melewati jembatan beralaskan kayu tersebut, karena aksesnya yang dinilai lebih cepat.
Kendati jembatan tersebut hingga kini masih terlihat sangat kokoh.
Namun, rupanya papan-papan kayu yang menjadi perlintasan kendaraan, seringkali patah karena menopang banyak kendaraan. Kondisi ini, tentu dapat membahayakan masyarakat yang melintas, terlebih hingga kini tidak ada sentuhan perbaikan dari pihak yang berwenang.
Salah seorang masyarakat setempat, Mulyono mengaku bahwa selama ini, perbaikan hanya dilakukan oleh pemuda-pemuda setempat.
“Dulu pernah diperbaiki sama proyek diberi kayu-kayu panjang, tapi sekarang sudah hancur dan diganti sama anak-anak muda sini,” katanya kepada blokTuban.com, Minggu (4/6/2023).
Meskipun sedang diperbaiki, lanjutnya, Jembatan Cincin ini tidak pernah ditutup lantaran uang yang digunakan untuk perbaikan jembatan, berasal dari para pengendara sepeda motor yang lewat dan memberikan bantuan, kepada warga yang sedang memperbaiki jembatan tersebut.
Dalam realisasinya, biasanya warga menyediakan kardus sebagai tempat uang bantuan dari pengendara. Dimana, pada saat sisi jembatan diperbaiki, maka pengendara yang datang dari sisi utara maupun selatan harus bergantian, untuk bisa lewat.
“Kalau ada yang rusak ya orang-orang sini yang memperbaiki, tapi uangnya dari pengendara sepedah motor yang lewat, ada yang ngasih Rp1000, 2000, 5000 biasanya buat beli kayu, kawat sama alat-alatnya,” jelasnya
Adapun perbaikan yang dilakukan sendiri, yaitu dengan mengganti papan-papan kayu yang sudah mulai patah, dan menggantinya dengan kayu baru yang lebih kokoh.
Dengan demikian, pria berusia 75 tahun ini berharap, untuk ke depannya Jembatan Cincin ini bisa dibangun dengan layak, seperti jembatan lainnya, sehingga aktivitas masyarakat yang biasa melewati jembatan tersebut menjadi lebih mudah, dibandingkan saat ini.
“Harapannya semoga jembatannya bisa diperhatikan dan dibangun, kalau bisa ya diaspal,” imbuhnya.
Sementara itu, pengendara sepeda motor yang melintas, Kiya warga Desa Patihan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban mengaku sering melewati jembatan tersebut setiap mau berangkat sekolah, lantaran jarak tempuhnya dinilai lebih dekat jika dibandingkan jalan lainnya.
“Hampir setiap hari kalau mau sekolah lewat sini mbak, karena lebih dekat lewat sini daripada lewat Widang buat mempersingkat waktu walaupun agak takut karena ada yang sudah bolong,” pungkas pelajar SMA yang bersekolah di Babat tersebut. [Sav/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published