Reporter : Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Tuban melaksanakan kegiatan Analisis dan Penyusunan Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas) untuk tahun 2024.
Kegiatan ini sesuai dengan Amanah Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 dan Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2015 tentang pemberantasan kemiskinan dan ketahanan pangan.
Program ini bertujuan memetakan kerentanan pangan di tingkat desa, menyusun rekomendasi kebijakan untuk pencegahan dan penanganan rawan pangan, serta merumuskan rencana aksi intervensi untuk pengentasan daerah rawan pangan.
Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi kemiskinan, menurunkan angka stunting, serta mendukung pembangunan ketahanan pangan secara lintas sektor.
Kepala PDPM ITS, Dr. Sutikno, menjelaskan bahwa konsep ketahanan pangan meliputi beberapa aspek penting seperti ketersediaan, akses, pemanfaatan, dan kerentanan pangan, serta dampak terhadap gizi dan kesehatan.
"Ketahanan pangan bukan sekadar penyediaan pangan yang cukup, tetapi juga peningkatan efektivitas pemanfaatan pangan guna memastikan status gizi yang baik bagi setiap individu," Kata Dr. Sutikno dalam situs resmi ITS, Selasa (29/10/2024).
Lebih lanjut, Dr. Sutikno menyampaikan bahwa optimalisasi pemanfaatan pangan juga harus memperhatikan kualitas pangan, kebersihan lingkungan, dan sanitasi yang baik untuk mencegah penyakit infeksi yang dapat mengganggu tumbuh kembang dan kesehatan masyarakat.
Laporan awal kegiatan ini dipaparkan dalam pertemuan di Kantor DKPPP Tuban pada Jumat, 25 Oktober 2024. Kegiatan ini selaras dengan peta jalan pengabdian masyarakat yang diusung oleh PDPM ITS dalam pengelolaan tata kelola pemerintah daerah dan pengembangan kawasan berkelanjutan.
Kegiatan ini juga mendukung sejumlah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), seperti menghapus kemiskinan, dan mengakhiri kelaparan.
"Sekaligus meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, menciptakan pekerjaan layak, mengurangi ketimpangan, dan memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan," tutupnya. [Rof/Ali]