Hutang Nelayan Tuban Jadi Perhatian Bupati
Fenomena hutang pagi kemudian dilunasi sore hari, menjadi bagian hidup istri nelayan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Fenomena hutang pagi kemudian dilunasi sore hari, menjadi bagian hidup istri nelayan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Bulan Januari awal tahun 2018 ini, terpantau cuaca mengalami banyak perubahan yang terbilang ekstrem.<br /><br />Cuaca yang tak menentu ini mengakibatkan banyak nelayan kecil yang tidak bisa melaut, sehingga berimbas juga bagi para penjual ikan asap yang mengandalkan hasil laut.
Nelayan payang atau cantrang se-Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta, Rabu (17/1/2018). Aksi hari ini juga diikuti oleh nelayan cantrang asal Tuban.
Usai menyerahkan sejumlah petisi yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo melalui Wakil Bupati Tuban, Senin kemarin (8/1/2018), terkait pelarangan alat tangkap cantrang yang tertuang dalam peraturan menteri nomor 2 tahun 2015.
Sekitar 30-an nelayan Desa Karangagung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, menggeruduk Dinas Perikanan dan Peternakan setempat, Rabu (20/12/2017) pagi.
Operator minyak dan gas bumi Lapangan Banyu Urip Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) memberikan pelatihan merajut alat tangkap (bubu) rajungan, bagi ratusan istri nelayan dari Kecamatan Palang Kabupaten Tuban, pada Rabu (15/11/2017).
Alam sedang bersahabat dengan nelayan. Sehingga produksi ikan dari hasil tangkap nelayan di Kabupaten Tuban cukup melimpah di bulan-bulan ini.
Pemerintah melalui Kementerian energi dan sumber daya mineral (ESDM) telah berinovasi membuat mesin menggunakan tenaga gas dari elpiji. Peralihan dari tenaga bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin ini disebut dengan konverter kit.
Kebijakan pelarangan Cantrang oleh Menteri Kelautan dan Perikanan tentu sangat berdampak bagi nelayan dengan alat tangkap tersebut.
Ombak besar yang terjadi akhir-akhir ini, membuat nelayan harus lebih berhati-hati. Pasalnya, gelombang besar itu bisa sewaktu-waktu menggulingkan ataupun memecahkan kapal.