Dua Napi Lapas IIB Tuban Kabur
Dua Napi Kabur Diduga Masih di Tuban
Kaburnya dua Narapidana (Napi) Lapas IIB Tuban, Minggu kemarin diprediksi belum jauh dari Kabupaten Tuban. Bahkan dimungkinkan, dua napi masih berada di sekitar kota.
Kaburnya dua Narapidana (Napi) Lapas IIB Tuban, Minggu kemarin diprediksi belum jauh dari Kabupaten Tuban. Bahkan dimungkinkan, dua napi masih berada di sekitar kota.
Kalapas IIB Tuban, Danang Yudiawan, akhirnya beberkan foto dua Narapidana yang kabur. Dua Napi yang kabur yaitu bernama Dzulkifli bin Firdaus (22), warga Desa Payaman, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan dan Zainudin (29), warga Desa Karangasem, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang.
Kalapas II B Tuban, Danang Yudiawan menggelar konfrensi pers atas kaburnya dua narapidana, Minggu, 28 Mei 2017. Danang menyebut bahwa peristiwa kaburnya Napi itu disebabkan oleh kelalaian petugas. Dalam hal ini petugas dapur.
Sehari setelah kaburnya Narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIB Tuban, penjagaan Lapas diperketat.<br /><br />Lingkungan Lapas dibackup oleh petugas kepolisian bersenjata Laras panjang. Selain itu juga tampak polisi berpakaian preman mengamankan lokasi.
Petugas Lapas IIB Tuban bersama kepolisian melakukan pengejaran terhadap kedua Narapidana yang kabur, Minggu kemarin.
Dua Narapidana (Napi) Lembaga Permasyarakatan (Lapas) IIB Tuban kabur, Minggu (28/5/2017), sekitar pukul 13.00 WIB.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban menyoroti status keberadaan pekerja di Hotel Resor Tuban Tropis, yang berada di Jalan Basuki Rahmat.
Anda mungkin berpikir bahwa menjadi tua bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun harus diakui juga bahwa masa muda itu menyenangkan, dan suatu hari nanti Anda mungkin berharap ingin menjadi muda lagi.
Akhir-akhir ini, pengusaha pembuat pigora di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, menggenjot produksinya. Hal itu ditengarai semenjak musim kelulusan sekolah tiba, permintaan akan frame foto itu meningkat.
Akhir-akhir ini, jagal sapi yang berada di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban diresahkan dengan adanya daging di pasaran yang harganya murah di bawah harga standar. Mereka menduga, daging sapi yang dijual di bawah harga standar tersebut adalah daging impor.