Dekopinda Minta Tambahan Personil Pembina Koperasi
Jumlah koperasi di Tuban hingga 2016 tercatat 1.235 jenis usaha. Namun, dari jumlah sekian rupanya tenaga pembina tidak lebih dari 10 untuk optimalisasi pembinaan.
Jumlah koperasi di Tuban hingga 2016 tercatat 1.235 jenis usaha. Namun, dari jumlah sekian rupanya tenaga pembina tidak lebih dari 10 untuk optimalisasi pembinaan.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban, menggelar sosialisasi Penanaman Pohon di Desa Hargoretno, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, sosialisasi tersebut diselenggarakan Dalam Rangka Kegiatan Konservasi Menuju Indonesia Hijau.
Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Tuban, menilai tenaga pembina pengurus koperasi kurang memadai. Sebab itu, pembinaan kurang optimal yang berujung pada pengajuan pembubaran sejumlah koperasi di Tuban.
Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperindag) Kabupaten Tuban mengajukan 32 koperasi untuk dibubarkan. Diantaranya, delapan koperasi terdaftar berdomisili di Kecamatan Bangilan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, Murtadji menyebut penurunan harga gabah yang dikeluhkan para petani akibat pasaran menurun. Untuk itu, para petani harus bisa memanfaatkan Sistem Resi Gudang (SRG).
Sepanjang 2016, angka kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di Kabupaten Tuban terbilang tinggi. Tercatat dipengh ujung tahun terjadi 1.641 peristiwa kecelakaan.
Dunia malam sebagai gaya hidup di kalangan pemuda, sudah menjamur di setiap sudut kota. Bahkan sekarang merambah di pelosok desa. Waktu malam dijadikan sarana waktu berbagi sebagian pemuda seperti di warung maupun tempat tongkrongan lain.
Para Napi perempuan yang menghuni Lapas II B Tuban tak hanya dibina secara perilaku, agar mereka setelah bebas dari Lembaga Permasyarakatan bisa kembali berinteraksi dengan masyarakat seperti sediakala.
Lembaga Permasyarakatan (Lapas) II B Tuban menggelar razia kepada warga Binaan, Senin (6/2/2017). Razia tersebut dilakukan untuk mendeteksi potensi barang-barang terlarang yang ada di dalam bilik Narapidana.
<br />Belakangan ini banyak bermunculan gerakan-gerakan oleh sekelompok orang yang bertujuan untuk membangkitkan budaya literasi di lingkungannya. Di kota tempat penulis menempuh jenjang perkuliahan, Kota Pahlawan Surabaya, program Surabaya Kota Literasi juga dilancarkan pemerintahnya dengan dibantu mahasiswa-mahasiswi dari beberapa kampus sekitar. Secara langsung gerakan tersebut muncul untuk menyikapi sebuah fakta bahwasannya minat baca dari masyarakat Indonesia sangatlah minim. Hal tersebut penulis yakini sebab kebiasaan membaca tidak dipupuk sejak dini ditambah lagi kini teknologi juga meracuni. Sehingga idiom kutu buku kelak bisa saja menjadi kutu gadget.