
Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Sebanyak 20 siswa lulusan SD di Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Penyebabnya, kuota di dua kecamatan terdekat telah penuh.
Puluhan siswa ini berasal dari SDN Soko Gunung dan SDN Jamprong, Kenduruan. Orang tua murid pun panik dan resah karena anak-anak mereka tak kunjung mendapatkan kepastian sekolah.
Siti Aminah, orang tua dari Aprilia Putri Wijayanti yang tinggal di Dusun Kebonduren, Desa Jamprong, mengatakan bahwa ia sudah berupaya mencari solusi. Lewat guru setempat, ia dibantu berkonsultasi dengan pihak sekolah di Kecamatan Kenduruan dan Jatirogo, namun hasilnya nihil.
"Semua SMP di dua kecamatan itu kuotanya sudah penuh. Kami disarankan ke SMP 3 Jatirogo, tapi jaraknya jauh, lebih dari 20 kilometer," kata Siti Aminah, Rabu (18/6/2025).
Karena jarak tempuh yang terlalu jauh, banyak orang tua akhirnya memilih untuk tidak melanjutkan sekolah anak-anak mereka. Belum ada solusi konkret dari pihak berwenang.
Pihak UPT Pendidikan setempat juga mengaku belum bisa mengambil keputusan tanpa instruksi dari Dinas Pendidikan. Para orang tua pun melaporkan kondisi ini ke guru kelas masing-masing.
Guru-guru pun ikut turun tangan. Mereka telah berupaya melakukan koordinasi mulai dari sekolah, UPT, hingga ke Wakil Bupati Tuban. Namun hingga kini belum ada petunjuk teknis yang jelas.
"Saya terus ditanya orang tua murid tiap hari. Anak-anak sebenarnya masih sangat ingin sekolah, tapi tidak ada tempat," keluh salah satu guru yang enggan disebutkan namanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Abdul Rakhmat, membenarkan bahwa pihaknya telah mengusulkan penambahan pagu siswa di SMPN Kenduruan 1 dan 2 ke Kementerian Pendidikan.
"Insyaallah sudah dapat lampu hijau. Kami berharap proses ini bisa segera terealisasi, supaya anak-anak tersebut bisa tetap bersekolah," ujar Abdul Rahmat.
Sesuai data Dinas Pendidikan Tuban untuk SD/MI, daya tampung sebanyak 23.496 siswa, sedangkan lulusan TK/RA tercatat 16.131 anak.
Di jenjang SMP/MTs, daya tampung mencapai 18.714 siswa, sementara lulusan SD/MI tercatat 15.960 anak. Adapun untuk tingkat SMA/SMK/MA, daya tampung tersedia bagi 15.144 siswa, sementara lulusan SMP/MTs berjumlah 15.072 anak.
Sementara itu, para wali murid masih menanti kabar baik dengan harap-harap cemas. Banyak dari mereka mengaku hanya bisa pasrah sembari menangis, karena masa depan anak-anak mereka kini berada di ujung tanduk.
[Al/Rof]