Bengawan Meluap, Penahan Jembatan di Desa Simo Nyaris Ambrol
Akibat kenaikan debit air di aliran Sungai Bengawan Solo, tanah penahan jembatan yang berada di Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban nyaris ambrol, Jumat (30/9/2016).
Akibat kenaikan debit air di aliran Sungai Bengawan Solo, tanah penahan jembatan yang berada di Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban nyaris ambrol, Jumat (30/9/2016).
Status Bengawan Solo dinyatakan siaga dua atau siaga kuning. Debit air sungai yang membelah wilayah Bojonegoro itu terus mengalami kenaikan. Hingga Jumat (30/9/2016) pukul 06.00 WIB debit air berada di kisaran 14.04 pheilschaal di atas permukaan air laut.
Debit air pada aliran Sungai Bengawan Solo hari ini, Kamis (29/8/2016), mengalami pasang. Namun, alih-alih mengamankan diri, sejumlah warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban yang tinggal di bantaran sungai justru menyerbu pinggiran bengawan.
Hari ini air Bengawan Solo di Bojonegoro kembali naik. Sejak pukul 09.00 WIB debit bengawan sudah menyetuh ketinggian 13,00 meter atau Siaga I.
Penambangan pasir yang dilakukan di sepanjang sungai bengawan solo secara manual diperbolehkan. Melalui perwakilan Balai Besar Bengawan Solo (BBWS) mengatakan hal demikian harus ditaati demi kebaikan bersama.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui perpanjangan tangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan melakukan pembersihan bantaran sungai bengawan solo tepatnya di Desa Simorejo, Kecamatan Widang.
Pembebasan lahan yang bakal digunakan pembangunan tanggul sungai bengawan solo sampai saat ini masih berlangsung. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban saat ini mengalokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp6,5 miliar.
Pengerjaan tanggul sungai terpanjang di Pulau Jawa, Bengawan Solo memasuki area atau batas Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Pengerjaan lanjutan kali ini dilakukan pada pembuatan plengsengan untuk perahu penyeberangan.
Tinggi Muka Air (TMA) di papan duga Bengawan Solo terus merangkak naik selama beberapa hari terakhir.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memberikan anggaran yang cukup besar di tahun 2016 untuk Kabupaten Tuban, salah satunya untuk penanganan bencana banjir. Bahkan, kisaran dananya mencapai angka miliaran rupiah.