Dibatalkannya proyek reklamasi pantai Boom akibat tidak dikeluarkannya izin dari Pemerintah Provinsi, membuat Pemerintah Kabupaten Tuban harus merelokasi anggaran yang telah canangkan untuk reklamasi tersebut.
Reklamasi pantai Boom Gagal dilaksanakan, setelah kebijakan reklamasi berbenturan dengan UU 23 Tahun 2014, tentang pemerintahan daerah. Informasi yang dihimpun blokTuban.com, bahwa pantai yang menjadi ikon tersebut rencananya akan diuruk menjadi daratan, namun hingga saat ini belum tampak ada aktivitas pengurukan.
Menyangkut kebersihan sebuah obyek wisata menjadi tanggungjawab bersama. Hal demikian yang diutarakan Perwakilan Kementerian Pariwisata melalui Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengembangan Sadar Wisata, Arum Damarintyas saat bertandang ke Tuban dalam kampanye sadar wisata.
Destinasi wisata Pantai Boom sejauh ini cukup memiliki nama di Kabupaten Tuban. Kendati demikian, kondisi bibir pantai kerap menimbulkan ketidaknyamanan pengunjung.
Pantai Boom merupakan salah satu destinasi wisata Kabupaten Tuban yang turut didatangi ribuan pengunjung setiap tahunnya. Sebab itulah, pantai boom dijadikan tempat dalam mengenalkan program gerakan sadar wisata.
Selama libur panjang pasca lebaran dan libur sekolah turut mendongkrak penjualan tiket masuk sejumlah lokasi wisata di Kabupaten Tuban.
Destinasi wisata Pantai Boom Tuban sejauh enam bulan pertama 2016 berhasil menyedot lebih dari 120.000 wisatawan.
Hingga pertengahan tahun 2016 destinasi wisata Tuban, Pantai Boom menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp179 juta.
Penyesuaian peningkatan tarif tiket masuk lokasi wisata pantai Boom bakal naik dua kali lipat. Saat ini harga tiket masuk sebesar Rp1.500 untuk satu orang, rencananya bakal naik menjadi Rp3.000.
Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) akan melakukan evaluasi ulang pengaturan parkir wisata Boom dan Kebonsari setelah tiga bulan sejak penandatanganan kesepakatan.
