Pandemi Covid-19 yang kini sedang dihadapi oleh dunia memang membawa dampak yang cukup signifikan. Efek terbesar yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah ekonomi yang semakin menurun.
Suatu badan usaha yang dikelola oleh desa atau yang biasa dikenal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pasti terdapat berbagai kisah pengalaman menarik dibalik kepengurusannya.
Badan usaha milik bersama (BUMDesMa) yang meliputi tiga desa yaitu Patihan, Ngadipuro, dan Ngadirejo, Kecamatan Widang rupanya memiliki bisnis peternakan sapi yang sudah berjalan sejak tahun 2017 lalu.
Dua dari empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Tuban tidak menyetorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2021.
Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesMa) Jenu Raya Kecamatan Jenu memiliki bisnis cukup menjanjikan yaitu pembuatan taman. Bisnis ini menjadi yang pertama di Kabupaten Tuban yang dijalankan sekelas BUMDesMa.
Kabupaten Tuban sebagai daerah pengekspor benih jagung hibrida pertama ke luar negeri dengan sasaran Negara Thailand pada akhir 2020 lalu terus memperluas cakupan area produksi. Benih jagung hibrida yang diekspor kala itu 1.000 ton varietas JH37 dan Rk 457.
Kedatangan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Republik Indonesia (RI), Halim Iskandar di Kabupaten Tuban pada Minggu (30/5/2021) siang juga dalam rangka pengecekan pemulihan ekonomi nasional di tingkat desa. Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) salah satu kunci pemulihan tersebut.
Bupati Tuban, Fathul Huda meresmikan Kantor Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesMa) Jenu Raya pada Rabu (28/4/2021) sore di sela Safari Ramadan 1442 di pendopo kecamatan setempat.
Komisi III DPRD Kabupaten Tuban mendorong para pelaku investasi atau investor dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta yang masuk ke Bumi Wali untuk menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Karangagung, Kecamatan Palang menggelar pemeran produk UMKM desa di Alun-alun desa setempat.
