Nelayan Lega, Ada Kartu Asuransi
Nelayan yang ada di Kabupaten Tuban kini bisa sedikit lega dengan adanya Kartu Asuransi Nelayan yang telah diberlakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Nelayan yang ada di Kabupaten Tuban kini bisa sedikit lega dengan adanya Kartu Asuransi Nelayan yang telah diberlakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
ahun ini, Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Kabupaten Tuban, Jawa Timur berencana mengusulkan 2.700 nelayan cantrang untuk mendaptkan ganti rugi alat tangkap yang ramah lingkungan. Dari total 3.000 nelayan cantrang asal Tuban, 296 diantaranya telah mendapatkan ganti rugi pada tahun 2016.
Menjelang bulan purnama yang tinggal menghitung hari, dimanfaatkan oleh nelayan Bulu Kecamatan Bancar untuk memaksimalkan hasil tangkapan ikan.
PT Pertamina (Persero) berencana menjamin ketersediaan elpiji kemasan 3 kilogram untuk bahan bakar perahu nelayan. Rencananya, akan ada suatu titik tertentu yang dijadikan pangkalan khusus melayani nelayan.
Cuaca buruk yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, membuat sebagian besar nelayan di Desa Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban memilih untuk menyandarkan perahu. Mereka khawatir dengan keselamatan, jika memaksa tetap berangkat.
Cuaca buruk yang terjadi di kawasan pantai utara Jawa dalam beberapa hari ini, tidak menyurutkan niat nelayan desa Karang Agung kecamatan Palang, untuk tetap melaut. Tinggi ombak yang mencapai satu hingga dua meter, tetap mereka terjang guna mencari rejeki di tengah laut.
Cuaca buruk diperkirakan akan terjadi di perairan laut Tuban. Hal itu diketahui setelah keluarnya rilis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya.
Hasil tangkapan nelayan Bulu, Kecamatan Bancar melimpah sejak beberapa hari terakhir. Pendapatan rata-rata nelayan setempat mencapai ratusan ribu, meski ada pula yang tidak mendapatkan hasil memuaskan.
<div>Hasil tangkapan nelayan purse sein Bulu, Kecamatan Bancar masih sepi hingga saat ini. Hal itu diketahui saat nelayan mencoba menjalankan aktifitasnya berlayar, setelah lama tak melaut karena terang bulan.</div>
Perahu nelayan yang pecah akibat dihantam ombak, Senin (3/10/2016), milik Suraji warga Desa Boncong, Kecamatan Bancar, diperkirakan tidak akan mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sebab nelayan tersebut tidak terdaftar dalam kelompok nelayan setempat dan juga belum memiliki asuransi.