Kapolsek Plumpang, AKP Budi Frihanto pada Jumat (10/1/2020) pagi naik pitam di sekitar tanggul ambles Sungai Bengawan Solo turut Desa Sembungrejo. Gegaranya ada beberapa orang pekerja yang sengaja mengambil pasir dalam radius 1 Kilometer (Km) titik kritis tanggul.
Di awal 2020 pemerintah Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban tancap gas untuk mengembangkan potensi wisata andalannya, Pasir Putih.
Menangani laporan warga di salah satu aplikasi milik Pemerintah Kabupaten Tuban terkait pembuangan limbah pencucian pasir di Pasir Pantai Kecamatan Jenu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tuban sudah bergerak cepat untuk menindaklanjutinya.
Menanggapi tentang aktivitas tambang pasir yang ada di sejumlah titik wilayah Kecamatan Plumpang, Camat Plumpang memastikan bahwa tak ada kegiatan pertambangan yang membahayakan.
Maraknya aktivitas pertambangan pasir oleh masyarakat yang berada di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo, mulai dari Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, hingga Kecamatan Widang menimbulkan isu pertanyaan terkait perizinan yang berbau ilegal.
Sejak sepekan ini intensitas hujan yang mengguyur di sejumlah wilayah di Pulau Jawa cukup tinggi. Hal tersebut memberi pengaruh pada volume Bengawan Solo yang semakin hari semakin meluap. Alhasil, warga yang bermata pencaharian sebagai penambang pasir tradisional memilih tak beraktivitas sementara.
Sebagian warga Dusun Kerok, Desa Montongsekar, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban menolak adanya aktifitas penambangan pasir yang berlokasi di bagian utara dusun setempat.
Surutnya permukaan air di Sungai Bengawan Solo yang mengitari kawasan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro, tak lantas menjadikan harga pasir bengawan menjadi turun.
Suparman (30) seorang penambang pasir asal Desa Latsari, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban ditemukan meninggal dunia, setelah tertimbun longsoran pasir dan bongkahan batu saat melakukan penambangan di gunung pasir desa setempat, Kamis (22/3/2018).
Proses pekerjaan para penambang pasir warga bantaran Sungai Bengawan Solo, baik manual ataupun dengan alat hisap (mesin) sangatlah tergantung dengan seberapa besar volume air bengawan. Pasalnya, debit air bengawan yang meninggi dapat mempersulit proses pengangkatan padat ke permukaan.
