Pandemi Bikin Risiko Ibu Alami Depresi Meningkat, Ini Sebabnya
Pandemi COVID-19 membuat risiko seseorang mengalami gangguan jiwa dan masalah kejiwaan meningkat.
Pandemi COVID-19 membuat risiko seseorang mengalami gangguan jiwa dan masalah kejiwaan meningkat.
Flu dan batuk sering kali jadi penyakit langganan ketika sudah memasuki musim pancaroba. Dua penyakit ini bisa muncul bersamaan karena ekstra lendir yang diproduksi paru sudah naik hingga ke tenggorokan. Jangan biarkan flu dan batuk sampai menggangggu aktivitas Anda. Yuk, lindungi diri selama pergantian musim ini dengan mengikuti cara-cara mencegah flu di bawah.
Anak-anak maupun orang dewasa menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar, baik komputer maupun ponsel. Hal itu terlebih dengan berlakunya sistem belajar di rumah.
Di berbagai informasi seputar pola asuh anak, pentingnya pertumbuhan dan perkembangan buah hati selalu menjadi fokus bahasan, khususnya di 1.000 hari pertama kehidupan.
Ibu sudah pernah mendengar mengenai 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)? Disebut periode emas, 1000 HPK dimulai sejak bayi berada dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Dalam 1000 HPK, ada banyak tantangan yang dihadapi orangtua, khususnya Ibu, agar periode ini berjalan dengan optimal.
Orangtua dianjurkan memanfaatkan masa pertumbuhan anak untuk 'menjejali' mereka dengan beragam informasi positif.
Bagi sebagaian orangtua, media sosial dapat menjadi album digital tempat menyimpan dan membagikan foto serta video pertumbuhan anak-anak mereka.
Pandemi COVID-19 membuat risiko seseorang mengalami gangguan jiwa dan masalah kejiwaan meningkat. Bahkan menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, risiko depresi meningkat pada ibu, akibat beban dan tanggung jawab yang bertambah.
Paparan radiasi ultraviolet dari sinar matahari dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kerusakan pada kulit. Kerusakan akibat sinar matahari itu dinamakan photodamaged.
Pada dasarnya, stres merupakan hal normal yang bisa dialami setiap orang. Stres umumnya ditandai rasa tidak bahagia dan juga perasaan cemas.