Dinsos P3A Klaim Tingkat Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Menurun
Akhir tahun 2019, peringkat kekerasan terhadap perempuan dan anak di Tuban mengalami penurunan.
Akhir tahun 2019, peringkat kekerasan terhadap perempuan dan anak di Tuban mengalami penurunan.
Beberapa perempuan mengalami gejala seperti sakit perut, kembung, kelelahan dan sakit kepala selama periode menstruasi. Aktivitas fisik mampu membantu mengurangi gejala – gejala tersebut dan gejala lainnya.
Insiden meninggalnya Afifah perempuan penderita gangguan komunikasi asal Kecamatan Brondong, Lamongan menimbulkan tanda tanya, Senin (23/9/2019).
Afifah (50) kini terbujur kaku di RSUD Koesma Tuban. Perempuan yang terganggu komunikasi itu, meninggal di dalam mobil plat merah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Tuban, Senin (24/9/2019).
Nasib nahas menimpa Afifah (50). Perempuan dengan gangguan jiwa itu ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di dalam mobil dinas milik Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Tuban, Senin (23/9/2019).
Berdasarkan data dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos dan PPPA) Kabupaten Tuban. Mulai awal tahun samapai pertengan tahun 2019, jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami penurunan.
Sepanjang 2018-2019 tercatat ada 187 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang didampingi Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR) Tuban.
Tunjukkan eksistensinya, forum anak perempuan Indonesia di Kabupaten Tuban mengadakan diskusi, orasi dan deklarasi bangga jadi perempuan Indonesia. Kegiatan tersebut berlangsung di kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Tuban. Minggu (31/3/2019).
Sepanjang bulan Januari hingga Maret tahun 2019, tercatat sudah ada 7 kasus kekerasan terhadap perempuan.
Selama lima tahun terakhir angka kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Tuban naik turun. Bentuk kekerasannya pun bermacam-macam mulai kekerasan fisik, psikis, seksual, eksploitasi, penelantaran dan lain sebagainya.