
Penulis: Andriana Wahyu Hartanti, S.Pd., (Pengurus IGI Kab. Tuban dan guru SD Katolik Santo Petrus Tuban)
blokTuban.com - Pada hari Selasa, (20/05/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tuban menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Literasi Informasi. Acara ini digelar dengan tujuan untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan dalam menyaring serta memanfaatkan informasi secara bijak dan bertanggung jawab. Tidak hanya ditujukan bagi para pustakawan, kegiatan ini juga terbuka untuk guru, dosen, mahasiswa, hingga para penggiat literasi yang memiliki perhatian khusus terhadap peningkatan budaya literasi di masyarakat.
Tingginya minat terhadap kegiatan ini terlihat jelas dari jumlah pendaftar yang membludak jauh melampaui target. Namun karena keterbatasan tempat dan efektivitas pelaksanaan, panitia hanya mampu menampung 50 peserta. Selebihnya, dengan berat hati, tidak dapat mengikuti kegiatan ini. Meskipun demikian, antusiasme besar dari masyarakat menjadi bukti nyata bahwa kesadaran akan pentingnya literasi informasi semakin tumbuh, terutama di kalangan pendidik dan generasi muda.
Kegiatan Bimtek ini berlangsung di Auditorium lantai 2 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tuban yang berlokasi di Jalan Sunan Kalijogo No. 10, Latsari, Kecamatan Tuban. Kegiatan dimulai sejak pukul 08.00 pagi hingga pukul 15.00 WIB, dengan rangkaian acara yang padat dan materi yang berbobot. Dalam sambutan pembukanya, Rakhmat MT, selaku Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tuban, menegaskan pentingnya kemampuan literasi dalam menghadapi banjir informasi di era digital saat ini. Ia menekankan bahwa setiap informasi yang diterima tidak serta-merta dapat dipercaya begitu saja. Masyarakat, khususnya peserta Bimtek, diharapkan mampu melakukan verifikasi dan pengecekan ulang untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, agar tidak mudah terjebak dalam hoaks.
Lebih lanjut, Rakhmat MT juga menyampaikan harapan besarnya kepada para peserta yang sebagian besar merupakan guru sekaligus pustakawan di satuan pendidikan. Ia berpesan agar mereka terus menjadikan literasi sebagai bagian dari kebiasaan siswa, baik melalui pembiasaan membaca, kunjungan wajib ke perpustakaan sekolah, maupun penyediaan pojok baca yang tersebar di berbagai sudut kelas. Upaya ini diyakini dapat menumbuhkan budaya literasi sejak dini, membentuk karakter pembelajar yang kritis, dan memperkuat kualitas pendidikan secara menyeluruh.
Kualitas kegiatan ini semakin terasa dengan kehadiran narasumber-narasumber yang kompeten dan berpengalaman dalam dunia literasi dan perpustakaan. Mereka tidak hanya aktif sebagai akademisi, tetapi juga merupakan penulis produktif yang telah lama berkecimpung dalam gerakan literasi. Narasumber pertama adalah Rotmianto Mohamad, A.Md, S.Kom, seorang pustakawan sekaligus dosen di Universitas Negeri Malang. Dalam materinya yang berjudul "Memberantas G0B-L0K: Generasi Nol Buku dengan Literasi Nol Kilometer," Rotmianto menyampaikan pentingnya membangun generasi yang dekat dengan buku dan memiliki daya pikir kritis terhadap informasi.
Narasumber kedua adalah Bambang Prakoso, S.Sos, M.IP, dosen Ilmu Perpustakaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), yang juga dikenal sebagai penulis aktif. Ia membawakan materi bertajuk "Literasi Abad Keluhuran dan Membaca Meningkatkan Pengetahuan Kesejahteraan," yang mengupas tentang bagaimana literasi tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
Sementara itu, narasumber ketiga adalah Kumaidi, yang akrab disapa Cak Komet, seorang dosen di IAINU Tuban sekaligus penulis buku. Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa "Literasi Informasi Penting untuk Kehidupan dan Pekerjaan." Menurutnya, kemampuan memilah dan memahami informasi menjadi keterampilan kunci dalam menghadapi tantangan dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Bimbingan Teknis Literasi Informasi yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tuban ini menjadi salah satu momentum penting dalam membumikan semangat literasi di momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Dengan materi yang kuat, peserta yang antusias, dan narasumber yang berkualitas, acara ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga menjadi tonggak baru untuk membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan berdaya saing melalui kekuatan literasi.