
Reporter: Dahrul Mustaqim
blokTuban.com - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Tuban menggelar acara bedah buku biografi tokoh inspiratif lokal bertajuk “Miyadi: Bocah Asongan Memimpin DPRD Tuban”, bertempat di Gedung DPRD Kabupaten Tuban, pada Jumat (04/07/2025). Kegiatan ini menjadi ruang refleksi atas perjalanan hidup H. Miyadi, seorang anak asongan yang sukses meniti karier hingga menjabat Ketua DPRD Kabupaten Tuban, sekaligus salah satu tokoh penting dalam perkembangan PMII di Tuban.
Ketua PC PMII Tuban, Ahmad Wafa Amrillah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh hadirin yang telah hadir dalam kegiatan ini. Ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kekurangan dalam pelaksanaan acara.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh hadirin yang hadir di momentum bedah buku ini. Dan apabila ada kiranya sesuatu hal yang kurang berkenan, kami dari Pengurus Cabang PMII Tuban mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujarnya.
Wafa juga menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar peringatan terhadap sosok Miyadi, melainkan juga tanggung jawab moril PMII Tuban dalam mendedah perjalanan dan keteladanan beliau.
“Kali ini kita diberi kesempatan dan tanggung jawab mengadakan mendedah dari perjalanan beliau, Bapak Haji Miyadi. Beliau juga termasuk pendiri ataupun inisiator PMII di Tuban,” lanjutnya.
Ia berharap, kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran yang penting, terutama bagi kader-kader PMII, agar memahami bahwa proses menuju kesuksesan membutuhkan ketekunan dan pengabdian.
“Proses beliau dari nol sampai detik ini memang cukup panjang, baik dalam organisasi maupun pengabdiannya. Hal ini menjadi motivasi kita bersama bahwa mengejar cita-cita untuk berbakti pada Pertiwi memang membutuhkan proses yang panjang, tidak bisa instan,” ujar Wafa.
Menurutnya, kader-kader PMII harus memaksimalkan proses organisasi dengan pengetahuan, pengalaman, serta edukasi. Ia juga menyampaikan harapan agar apa yang dicita-citakan bersama bisa tercapai di masa mendatang.
Sementara itu, perwakilan dari PCNU Tuban, Mujib Ridwan, menilai peluncuran buku ini sebagai bagian penting dari pencatatan sejarah perjalanan hidup seorang anak bangsa. Ia menekankan pentingnya refleksi dari setiap dinamika kehidupan.
“Ini adalah salah satu hal yang penting bagi perjalanan catatan-catatan sejarah. Perjalanan seorang anak bangsa tentu diwarnai dinamika naik turun, dan itu harus menjadi catatan, terutama bagi beliau, Bapak Miyadi,” ungkapnya.
Menurut Mujib, yang terpenting bukan hanya sekadar menulis kisah hidup, tapi bagaimana seseorang mampu memahami dan mengambil pelajaran dari perjalanannya.
Dalam kegiatan ini dihadiri kader maupun alumni PMII, banom NU dan juga berbagai elemen lainnya.