
Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com – Dunia pendidikan di Kabupaten Tuban menorehkan sejarah baru. Untuk pertama kalinya, hadir Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan standar internasional yang menggabungkan kurikulum nasional dan Cambridge dalam satu atap, MI Bina Anak Sholeh (BAS) Internasional.
MI BAS Internasional berdiri di bawah naungan yayasan yang sebelumnya telah mengelola Sekolah Dasar Bina Anak Sholeh (SD BAS). Dengan pengalaman panjang dalam penyelenggaraan pendidikan dasar, pendirian MI ini menjadi langkah lanjutan yang dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat Tuban terhadap sistem pendidikan yang lebih visioner dan global.
“Kebutuhan masyarakat atas akses pendidikan berkualitas dan sesuai tuntutan zaman harus difasilitasi. Karena regulasi pemerintah membatasi hanya empat kelas per jenjang, maka kami mendirikan MI BAS Internasional sebagai jawaban,” terang Fathul Huda, Ketua Dewan Pembina Yayasan.
Bupati Tuban ke-52 itu menambahkan, dari sisi infrastruktur, MI BAS Internasional telah dilengkapi dengan 16 ruang kelas modern yang masing-masing menggunakan smart TV, laboratorium sains, serta area multimedia dengan jaringan hotspot.
MI BAS Internasional ini juga memiliki fasilitas penunjang tumbuh kembang anak seperti ruang tidur siang, lapangan futsal, basket, dan voli, serta sarana edukatif lalu lintas dan area parkir yang aman.
"Dalam pengembangan ke depan, MI BAS Internasional menargetkan pembangunan gedung empat lantai, penambahan menjadi 24 ruang kelas, klinik kesehatan, serta setiap kelas akan didampingi oleh dua guru, termasuk guru aktif berbahasa Inggris," imbuh Bupati Tuban (2011–2021) itu.
MI BAS Internasional mengintegrasikan kurikulum nasional dengan Cambridge Curriculum untuk tiga mata pelajaran inti: English, Math, dan Science, dengan bahasa pengantar Bahasa Inggris. Hal ini menjadikan MI BAS Internasional setara dengan Islamic School berstandar global lainnya.
“Cambridge Curriculum yang kami terapkan bukan sekadar pengajaran bahasa Inggris. Ini adalah pendekatan pendidikan yang menekankan pada critical thinking, problem solving, dan komunikasi global. Siswa diajak untuk berpikir analitis, bukan sekadar menghafal. Ini sesuai dengan kebutuhan anak-anak zaman sekarang,” jelas Ricky Januar Awali, perwakilan sekolah sekaligus Humas MI BAS Internasional.
Ricky juga menambahkan bahwa MI BAS sudah melakukan pelatihan intensif bagi guru-guru untuk mampu menguasai materi Cambridge dan mengajarkannya secara aktif. Pihaknya ingin siswa MI BAS punya dasar kuat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Anak-anak Tuban harus punya kesempatan yang sama untuk berpikir global tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam,” tambahnya.
Tahun ini MI BAS Internasional mencatatkan animo yang tinggi. Sebanyak 65 siswa dari berbagai kecamatan seperti Tuban, Montong, hingga Plumpang sudah mendaftarkan diri. Banyak orang tua kini menjadikan MI BAS Internasional sebagai pilihan utama, bukan lagi alternatif.
“Sejak TK, anak saya sudah terbiasa berbahasa Inggris. Kami memilih MI BAS karena sejalan dengan impian menjadikan anak sebagai muslimah global yang empowering, bukan sekadar tahu agama, tapi siap berkompetisi di era teknologi,” ujar Airlangga, salah satu orang tua siswa.
Orang tua siswa lain, Habib Mustofa pun menyambut positif hadirnya model pendidikan seperti ini di Tuban. Ia menilai MI BAS Internasional bukan sekadar pilihan, namun kebutuhan zaman.
"Pendidikan karakter sejak dini itu pondasi penting untuk membentuk anak yang tangguh menghadapi tantangan global,” tegasnya.[rof]MI BAS Internasional Tuban Hadirkan Kurikulum Cambridge, Wujudkan Generasi Muslim Global
[Rof/Al]