Air Bengawan Surut, Harga Pasir Tetap Tinggi
Surutnya permukaan air di Sungai Bengawan Solo yang mengitari kawasan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro, tak lantas menjadikan harga pasir bengawan menjadi turun.
Surutnya permukaan air di Sungai Bengawan Solo yang mengitari kawasan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro, tak lantas menjadikan harga pasir bengawan menjadi turun.
Berbagai ancaman bencana yang kerap menyelimuti daerah kawasan bantaran Sungai Bengawan Solo, bisa dianggap sebagai bom waktu bagi warga masyarakatnya. Dampaknya, seperti longsor dan banjir, tentu juga berimbas pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, warga, bahkan anak-anak yang terpaksa tak bisa sekolah jika ruangan kelasnya dikepung banjir.
Proses pembebasan tanah warga di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel yang rencananya akan dijadikan bangunan tanggul pembendung Sungai Bengawan Solo rupanya masih bermasalah.
Raut santai tertata rapi di wajah Parlan (48), pengusaha gerabah yang berada di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, ketika beraktivitas sehari-hari. Namun, kerlingan mata beserta gelombang kulit di keningnya tiba-tiba saja berubah ketika teringat bangunan tanggul penopang banjir juga lekas menggusur salah satu tempat produksi olahan gerabahnya itu.
Pelaksanaan proyek pembangunan tanggul di bantaran Sungai Bengawan Solo, sepanjang 25 kilometer yang menyasar daerah Kecamatan Rengel dan Kecamatan Soko sejak 2015 telah dibangun, namun pada tahun 2016 hingga 2017 terhambat oleh proses pembebasan lahan warga.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban memastikan kondisi Kali Kening tetap aman terkendali. Meskipun sementara ini Sungai Bengawan Solo yang merupakan muaranya sedang mengalami pasang.
Masyarakat di bantaran Sungai Bengawan Solo diharapkan waspada. Sebab, saat ini Tinggi Muka Air (TMA) di Bojonegoro masuk siaga 2. Selasa (13/3/2018) pukul 09.00, elevasi mencapai 14.19 pheilschaal.
Proses pekerjaan para penambang pasir warga bantaran Sungai Bengawan Solo, baik manual ataupun dengan alat hisap (mesin) sangatlah tergantung dengan seberapa besar volume air bengawan. Pasalnya, debit air bengawan yang meninggi dapat mempersulit proses pengangkatan padat ke permukaan.
Tambang pasir manual dengan cara mengayuh alat sejenis katrol, masih menjadi andalan para penambang pasir di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban saat debit air bengawan solo naik seperti saat ini.
Dampak banjir yang melanda empat desa di Kecamatan Rengel tentu sangat memberatkan warga yang terdampak. Mulai dari adanya korban jiwa yang tenggelam banjir, kondisi kesehatan terganggu, akses jalan yang kian rusak karena gerusan air, hingga lahan pertanian yang rusak dan direndam air.