Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), melalui UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Tuban yang menangani pendidikan non formal menyelenggarakan pelatihan keterampilan di Desa Wolutengah, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban.
Dua perahu karet kembali diterjunkan sore ini untuk melakukan pencarian nelayan tenggelam asal Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Mereka terdiri dari personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan juga Polres Tuban.
Tim 1 Search and Rescue (SAR) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan pencarian nelayan tenggelam dari pukul 07.00 sampai pukul 14.00 di laut utara Tuban. Pencarian tahap pertama belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Nelayan asal Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, tenggelam di laut utara Kabupaten Tuban pada Rabu (7/9/2016) pagi tadi. Keterangan yang diperoleh dari saksi, korban tercebur ke laut ketika tengah memegang kemudi perahu yang dia tumpangi bersama dengan dua nelayan lain.
Sejumlah perahu nelayan di Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, juga ikut melakukan pencarian nelayan setempat yang dilaporkan tenggelam subuh pagi tadi, Rabu (7/9/2016).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban menurunkan dua tim Search and Rescue (SAR) untuk melakukan pencarian nelayan yang tenggelam di laut utara Tuban, Rabu (7/9/2016).
Seorang nelayan bernama Raharjo, dikabarkan hilang di laut utara Kabupaten Tuban sekitar pukul 04.45 WIB, Rabu (7/9/2016). Informasi sementara yang dihimpun blokTuban.com, nelayan tersebut diperkirakan tenggelam sekitar 8 mil dari bibir pantai Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
<p dir="ltr">Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Kerek-Montong tepatnya di Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Selasa (6/9/2016) pukul 16.00 WIB. Dua kendaraan sepeda motor yang terlibat dalam kecelakaan tersebut yaitu CB 150 R Nopol S-2082-FR dengan Suzuki Titan nopol S-6692-EH merenggut korban jiwa.
Jumlah pernikahan yang tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA) Rengel mengalami naik turun. Hal tersebut terjadi lantaran penanggalan Jawa masih menjadi patokan berlangsungnya pernikahan.
Jumlah pasangan di Kecamatan Rengel yang menjatuhkan talak ataupun cerai cukup tinggi. Bahkan, gugatan cerai yang diajukan istri lebih mendominasi.
