Kasus ketujuh Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Kabupaten Tuban di lingkungan pemandian Bektiharjo belum melangkah ke proses hukum selanjutnya.
Dalam rangka Tahun Baru 1438 Hijriyah, Taman Kanak-kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Roudlotul Atfal<br />(RA) se-Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban mengikuti Lomba Mewarnai, Selasa (27/9/2016).
Reklame yang tidak dipasang di tempat yang semestinya jelas akan mengganggu pemandangan. Terlebih jika reklame itu dipasang di tengah trotoar yang sudah jelas memiliki fungsi untuk para pejalan kaki.
Aksi pemblokiran akses menuju sumur Gegunung Pertamina (GGNP) dan penghentian pegawai pengeboran oleh warga Tuwiwiyan, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Bangilan di jalan Kedungkaloh, Senin (5/9/2016) sudah menemukan titik temu.
Pemerintah Desa Kedungjambe bersama panitia Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN), dan juga tim penggerak PKK menggelar lomba cipta menu masakan makan siang yang ditujukan untuk ibu rumah tangga dari tiap RT.
Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Eksekutif yang dihadiri oleh Wakil Bupati Tuban dan seluruh jajaran instasi diselenggarakan, Kamis (18/8/2016), membahas dua agenda penting.
Beberapa sumber menyebut, Letnan Dua (Letda) Soetjipto memimpin operasi wilayah Batalyon 17 untuk mempertahankan Tuban dari cengkeraman penjajah Belanda. Usai mendengar informasi adanya rencana Belanda yang akan menyerang pusat pemerintahan di Montong melalui Cepu, Letda Soetjipto memutuskan untuk melakukan penghadangan di wilayah Kecamatan Senori.
Belanda terus berusaha mengejar pusat pemerintahan Tuban. Karena kondisi semakin genting, tepat pada tanggal 22 Desember 1948 pukul 08.00, pemerintahan diserahkan dari sipil Bupati KH Mustain, dan dipegang militer yakni Komando Distrik Militer (KDM/sekarang Kodim), yakni Kapten R.E.Soeharto. Karena pusat pemerintahan di Tlogonongko sudah tercium Belanda dengan adanya serangan pada tanggal 10 Januari 1949, maka pusat pemerintahan dipindahkan oleh pasukan ke Montong.
Mendesaknya kebutuhan pembenahan infrastruktur jalan yang berada di Kecamatan Kenduruan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menyediakan dana Rp. 1,5 Miliar. Dana perubahan anggaran keuangan (PAK) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 tersebut guna memperbaiki spot-spot jalan yang rusak, jembatan, dan trotoar yang ambrol.
Kondisi menprihatinkan terjadi pada jalan poros kecamatan Kenduruan. Jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Jatirogo dengan Kecamatan Kenduruan di Kabupaten Tuban ini membuat pengunda jalan tak nyaman. Kerusakan tersebut diantaranya terlihat sepanjang jalan desa Sidohasri tepatnya di Dusun Sikut, Tanjungrejo, dan Bugel.