
Reporter : Moch. Nur Rofiq
blokTuban.com - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban menggelar Sosialisasi Penyerapan Gabah/Beras Petani oleh Bulog di Aula Dewi Sri, Kamis (30/01).
Acara ini dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tuban, Endro Budi Sulistyo, serta dihadiri Pimpinan Kantor Cabang Perum Bulog Bojonegoro, perwakilan Gapoktan, dan penyuluh pertanian.
Kepala DKP2P Kabupaten Tuban, Eko Julianto, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan tindak lanjut instruksi Menteri Pertanian untuk menyerap sebanyak mungkin gabah dan beras petani.
Langkah ini diambil guna menekan impor beras dari luar negeri sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
"Forum ini menjadi wadah untuk mencapai kesepakatan bersama dalam meningkatkan nilai tambah petani. Selain itu, kami ingin membangkitkan kembali minat generasi muda untuk bertani," ujar Eko.
Ia menambahkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, jumlah petani di Kabupaten Tuban mengalami penurunan hingga 13 persen.
Hal ini disebabkan oleh citra profesi petani yang dianggap kurang menguntungkan. Oleh karena itu, kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan menarik minat generasi muda di sektor pertanian.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Tuban, Endro Budi Sulistyo, menyampaikan bahwa pemerintah pusat menargetkan penyerapan beras petani hingga 3 juta ton.
Oleh karena itu, petani Tuban diimbau untuk menjual gabahnya ke Bulog agar memperoleh harga lebih tinggi dibandingkan tengkulak.
"Bulog bersama DKP2P Tuban akan melakukan pemetaan wilayah pertanian. Setiap kecamatan akan mendapat target jumlah gabah yang harus diserap. Selain itu, Bulog juga akan memberikan edukasi kepada petani terkait standardisasi hasil pertanian yang dapat diterima," jelasnya.
Pimpinan Kancab Bojonegoro, Ferdinan Dharma Atmaja, menegaskan bahwa petani harus menjaga kualitas hasil panennya agar dapat dijual ke Bulog melalui Sentra Pelayanan Pertanian (SPP) di Bojonegoro atau mitra Bulog di beberapa kecamatan.
"Perum Bulog akan membeli Gabah Kering Panen dengan harga minimal Rp6.500 per kilogram. Oleh karena itu, kami mengajak Gapoktan untuk bermitra dengan Bulog dan menyebarluaskan informasi ini kepada para petani," ujarnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan target penyerapan 3 juta ton beras dapat tercapai, sehingga ketahanan pangan nasional semakin kuat dan kesejahteraan petani meningkat.
[Rof/Al]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published