Angka Stunting di Tuban Turun Tajam Jadi 11,3%, Bupati: Ini Kerja Kolaboratif

Reporter : Moch. Nur Rofiq 

blokTuban.com - Angka stunting di Kabupaten Tuban turun drastis. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang dirilis Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting di Bumi Wali merosot dari 17,8% pada 2023 menjadi hanya 11,3% di tahun 2024. Penurunan sebesar 6,5% ini bahkan jauh melampaui target nasional sebesar 14%.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Dra. Esti Surahmi, Apt., menyebut capaian ini sebagai hal yang luar biasa. Ia menyatakan, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras bersama lintas sektor.

“Alhamdulillah, ini hasil dari kerja hebat bersama. Tapi perjuangan belum selesai. Kita harus terus menjaga momentum ini dan memperkuat pencegahan sejak dini,” ujar Esti.

Esti menjelaskan, berbagai program telah dilakukan, mulai dari edukasi gizi kepada remaja, calon pengantin, ibu hamil hingga balita. Intervensi juga dilakukan melalui penguatan sanitasi lingkungan. Salah satunya adalah deklarasi Kabupaten Tuban sebagai wilayah Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan. 

Penurunan signifikan ini juga mendapat apresiasi dari Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky. Pria yang akrab disapa Mas Lindra itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Penurunan stunting ini adalah hasil dari kolaborasi luar biasa lintas sektor, baik di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa. Semua patut mendapat apresiasi,” tegas Lindra dalam keterangannya, Rabu (28/5).

Lindra menambahkan, Pemkab Tuban tidak hanya berfokus pada intervensi gizi langsung, namun juga menggarap aspek pendukung lainnya seperti edukasi kesehatan, pola asuh anak, hingga lingkungan yang sehat.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Tim TPPS, OPD terkait, para camat, kepala desa, PKK, tenaga kesehatan, kader posyandu, tokoh masyarakat, serta seluruh elemen yang bergerak dari hulu ke hilir. Ini kerja kolaboratif yang nyata, dan harus terus kita jaga,” tandasnya.

Sebagai perbandingan, angka stunting nasional pada 2024 tercatat turun menjadi 19,8% dari sebelumnya 21,5% di tahun 2023. Sementara di Jawa Timur, angka stunting turun dari 19,2% menjadi 14,7%. Namun, capaian Kabupaten Tuban yang hanya 11,3% menjadi salah satu yang terbaik di provinsi.

Ke depan, Pemkab Tuban menegaskan komitmennya untuk terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, demi mencetak generasi yang sehat, kuat, dan bebas stunting.

[Rof/Al]