Kebijakan Rekayasa Lalin Tuban Dikritik, Jalur Baru Becak Dinilai Tambah Kemacetan

Reporter : Moch. Nur Rofiq 

blokTuban.com - Rekayasa lalu lintas di kawasan Alun-Alun Kabupaten Tuban resmi diberlakukan mulai pukul 06.00 WIB hari ini, Kamis (2/1/2025). 

Kebijakan ini diambil untuk mengatur arus lalu lintas dan mengurangi kemacetan di area tersebut, khususnya selama masa peningkatan aktivitas di awal tahun.  

Poin-Poin Rekayasa Lalu Lintas:  

1. Jl. Sunan Bonang diberlakukan satu arah dari selatan ke utara untuk semua jenis kendaraan, baik bermotor maupun tidak bermotor.  

2. Jl. Lukman Hakim diberlakukan satu arah dari selatan ke utara, khusus untuk kendaraan roda empat.  

3. Jalur becak dari Kebonsari diarahkan melalui Jl. Basuki Rahmat menuju Jl. Pemuda hingga pintu barat Sunan Bonang.  

4. Jalur kembali becak melewati Jl. Lukman Hakim ke perempatan Karangwaru hingga parkiran Kebonsari.  

5. Becak dari Pasar Sore diarahkan melalui Sumur Srumbung menuju pintu barat.  

Namun, kebijakan ini menuai beragam respons dari masyarakat, khususnya di media sosial. 

Postingan informasi rekayasa lalu lintas di Instagram resmi @llajtuban mendapat puluhan komentar yang menunjukkan kekhawatiran dan kritik masyarakat.  

Warganet @alief_loehman menyarankan agar jalur becak menuju Pesarean Mbah Bonang tetap melalui terminal ke utara, dengan jalur kembali melalui Jl. Pemuda-Lukman Hakim. Menurutnya, rute ini lebih aman dan minim risiko penumpukan kendaraan.  

Sementara itu, @ariey77wibowo menyoroti potensi kemacetan di Jl. Basuki Rahmat akibat becak yang harus berhenti di lampu merah. Ia menilai jalur ini justru dapat memperparah kemacetan.  

Komentar lainnya datang dari @ghofuureka yang menilai keberadaan becak di jalur tertentu berpotensi menghambat akses ke toko-toko di sepanjang jalan. Ia mengusulkan kajian mendalam terhadap dampak ekonomi lokal akibat perubahan jalur becak.  

Warganet lain, @nittafojae, mengungkapkan kekhawatirannya terkait kepadatan lalu lintas di Jl. Lukman Hakim dan Jl. Pemuda, yang sudah sering terjadi tanpa adanya becak. Ia juga menyoroti perlunya perbaikan rambu-rambu lalu lintas di kawasan tersebut.  

Dari sisi ekonomi, @afifahtuban mempertanyakan dampak kebijakan ini terhadap pedagang kecil di kawasan timur, khususnya mereka yang bergantung pada kunjungan peziarah. Ia berharap pemerintah mempertimbangkan keberlangsungan penghidupan mereka.  

[Rof/Ali]