Usung Tema Semangat Berhaji Sejak Dini, KKG PAI Plumpang Gelar Manasik

Reporter: Dahrul Mustaqim

blokTuban.com - Suasana religius dan semangat kebersamaan mewarnai Lapangan Joko Tarub, Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, pada Rabu (28/05/2025). Sebanyak 750 siswa kelas 5 dari 34 SD se-Kecamatan Plumpang mengikuti kegiatan manasik haji yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) SD Kecamatan Plumpang.

Dengan mengusung tema “Menumbuhkan Semangat Berhaji Sejak Dini”, kegiatan ini tidak hanya bertujuan mengenalkan rukun Islam kelima kepada siswa melalui praktik langsung, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian sosial sejak usia sekolah dasar. Didampingi oleh 70 guru pendamping, para siswa tampak antusias mengikuti setiap rangkaian manasik yang menggambarkan prosesi ibadah haji secara simbolik.

Ketua KKG PAI SD Kecamatan Plumpang, Agus Muhariyoto, S.Pd.I., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak, terutama kepada Pemerintah Desa Sumberagung yang telah menyediakan fasilitas lapangan. Sehingga kegiatan manasik haji dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

“Kami di sini sangat berterima kasih kepada berbagai pihak terutama dari pihak Desa Sumberagung yang telah memberikan fasilitas lapangan Joko Tarub,” ujar Agus.

Ia juga menyampaikan rasa bahagianya atas partisipasi seluruh peserta yang telah hadir, serta menegaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan kurikulum pendidikan kelas 5 SD.

“Sangat berbahagia atas kehadiran semuanya pada hari ini yang mana kegiatan hari ini berdasarkan ciri kurikulum yang ada di SD kelas 5,” lanjutnya.

Agus juga berharap kegiatan dapat berjalan lancar dan memberi manfaat edukatif bagi siswa. “Kami di sini peserta sebanyak 750 siswa dengan didampingi 34 guru PAI dari lembaga peserta guru kelas mohon untuk direstui semoga bisa berjalan dengan baik.”

Sementara itu, Pengawas TK dan SD Kecamatan Plumpang, Muin, M.Pd., menilai bahwa kegiatan manasik haji ini merupakan bentuk nyata pembelajaran kontekstual yang efektif.

“Kegiatan ini adalah bentuk kontekstualisasi bagi pelajaran pada kehidupan masyarakat secara nyata,” ungkap Muin.

Ia menekankan bahwa melalui praktik langsung, siswa dapat memahami materi secara lebih mendalam dan dekat dengan kondisi nyata di masyarakat.

“Dengan praktik langsung siswa akan mendapatkan meteri pembelajaran yang mendalam, Sehingga anak-anak akan dekat dengan situasi real yang ada di masyarakat.”


Muin juga berharap kegiatan ini bisa berlanjut dan berkembang di tahun-tahun mendatang. “Kami harap Kegiatan yang tidak hanya berhenti di tahun ini saja akan tetapi di tahun berikutnya akan tetap terlaksana dan berkembang dan lebih baik lagi dengan peserta yang lebih banyak lagi.”[Rul/Rof]